nusabali

Booster Kedua Masyarakat Umum Dimulai

Capaian Booster Lansia Diharapkan Ikut Meningkat

  • www.nusabali.com-booster-kedua-masyarakat-umum-dimulai

Vaksinasi booster pertama maupun kedua bagi lansia penting, apalagi mengingat Bali saat ini sudah mulai kedatangan banyak wisatawan asing

DENPASAR, NusaBali

Program vaksinasi booster kedua untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas telah dimulai. Pelaksanaan program tersebut di Bali dimulai sejak Selasa (24/1) di beberapa fasyankes. Ada harapan vaksinasi booster kedua untuk masyarakat umum ikut mendongkrak pencapaian booster kedua untuk lansia (lanjut usia).

Pencapaian vaksinasi booster kedua lansia di Bali masih sangat rendah. Sejak dilaunching akhir November 2022, capaian booster kedua lansia di Pulau Dewata baru mencapai 6,3 persen. Berdasarkan data 23 Januari 2023 tersebut lansia yang menerima vaksin booster kedua baru mencapai 28.463 ribu orang. Sementara sasaran awal lansia yang ingin dicapai berada di angka 454.904 orang.

Para lansia merupakan salah satu kelompok rentan terkena Covid-19. Angka kasus kematian Covid-19 juga paling tinggi terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Salah satu kendala yang dihadapi para lansia selama ini mengikuti vaksinasi adalah tidak ada pihak (keluarga) yang mengantar ke fasyankes. Dengan adanya program lanjutan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum, mereka  diharapkan bisa mengajak serta orangtua ataupun keluarga yang masuk kelompok lansia.  

"Dengan dibukanya booster kedua masyarakat umum ini peluang bagi kita. Kalau dulu mereka (para lansia) tidak ada yang mengantar, sekarang kalau anaknya ikut booster kedua bisa sekaligus bersama orangtuanya," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali I Wayan Widia SKM MKes, Selasa (24/1).

Vaksinasi Covid-19 bagi lansia di Bali sejak awal menjadi tantangan tersendiri. Selain faktor tidak ada yang mengantar, para lansia masih takut dengan dampak sampingan vaksin. Hingga 23 Januari 2023, capaian vaksinasi dosis 1 lansia sebenarnya sudah mencapai 89,1 persen (405,170 orang). Pun vaksinasi dosis 2 mencapai 80,4 persen (365.908). Namun vaksinasi booster pertama lansia di Bali baru mencapai 58,4 persen (265.654).

Kabid Widia menuturkan, upaya percepatan vaksinasi booster lansia sudah dilakukan pihaknya dengan cara kunjungan langsung ke rumah para lansia (door to door). Namun cara tersebut tidak berdampak signifikan, mengingat keterbatasan SDM maupun waktu.

Widia meyakinkan, vaksinasi booster pertama maupun kedua bagi lansia penting, apalagi mengingat Bali saat ini sudah mulai kedatangan banyak wisatawan asing. Booster kedua diharapkan akan meningkatkan imun masyarakat Bali apabila virus Covid-19 kembali menyebar di Pulau Dewata.

"Ekonomi sudah bagus, kalau kita tidak siap ada virus masuk malah tambah parah. Tujuan vaksin kan mengurangi keparahan dan kematian," kata Widia.

Terkait vaksinasi booster kedua untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas Kabid Widia menyampaikan Dinas Kesehatan Provinsi Bali siap menyalurkan stok vaksin kepada Dinas Kesehatan di seluruh kabupaten/kota di Bali. Pada hari pertama kick off vaksinasi booster kedua untuk masyarakat umum, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sudah mulai mengambil stok vaksin Covid-19 di Kantor Dinas Kesehatan Bali. Saat ini stok vaksin terbanyak yang dimiliki Dinkes Bali yakni jenis Pfizer sekitar 30.000 dosis.

Ia mengakui sejumlah fasyankes belum bisa melayani pemberian booster kedua pada hari pertama kick off booster kedua, mengingat butuh persiapan setelah libur cuti bersama Imlek. Namun ia memastikan seluruh fasyankes akan segera melayani vaksinasi booster kedua sesuai jadwal yang dimiliki masing-masing.

"Teman-teman, karena kemarin libur panjang, mereka harus persiapkan dulu infrastrukturnya. Tadi beberapa kabupaten/kota sudah mengambil vaksin," ungkap Kabid Widia.

Instruksi pemberian vaksinasi booster kedua bagi masyarakat umum tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Masyarakat Umum. Surat edaran ditetapkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, pada Jumat (20/1).

Jenis vaksin booster kedua yang digunakan untuk booster kedua adalah vaksin Covid-19 yang telah mendapat persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat  atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di samping juga  memperhatikan ketersediaan vaksin. *cr78

Komentar