nusabali

Bondres 'Arak Bali' Undang Gelak Tawa

Audisi Hari Pertama Tampilkan 13 Sekaa Bondres

  • www.nusabali.com-bondres-arak-bali-undang-gelak-tawa

DENPASAR, NusaBali
Penampilan sejumlah sekaa bondres pada audisi pergelaran bondres tradisi Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali sukses menuai tawa penonton.

Audisi hari pertama, Senin (23/1) menampilkan 13 sekaa bondres menyiratkan pemaknaan 'Harkat Arak Bali' sebagai warisan leluhur Bali.  Tema besar audisi ini memang mengangkat Harkat Arak Bali. Mengambil tempat di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, masing-masing sekaa berusaha menyampaikan eksistensi arak Bali sebagai warisan budaya Bali.

Mereka mengisahkan cara pembuatan serta cara meminum arak yang baik dan benar melalui banyolan khas bondres di hadapan dewan juri yang terdiri dari Prof Dr I Made Bandem, Prof Dr I Wayan Dibia, dan Prof Dr I Wayan Rai S.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha mendampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster ikut menyaksikan audisi hari pertama. Arya Sugiartha menyampaikan, kegiatan audisi pergelaran bondres dimaksudkan untuk membina seniman-seniman muda bondres di Bali.  "Selama ini banyolan-banyolan mereka kebablasan. Ini saatnya kita membina mereka dengan memberikan mereka tema. Sejauh mana mereka bisa menerjemahkan tema tersebut, akan tetapi menarik untuk ditonton," ujar Arya Sugiartha ditemui seusai audisi.

Arya Sugiartha menyampaikan, Disbud Bali mendukung Pemerintah Provinsi Bali dalam melestarikan arak Bali. Tema arak Bali yang diberikan kepada sekaa bondres sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi Dan/atau Destilasi Khas Bali. Penampilan para peserta menurutnya sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan pemahaman mereka terkait Pergub arak Bali.

Arya Sugiartha menambahkan, peserta audisi yang total berjumlah 26 sekaa akan dinilai dan disaring menjadi 10 besar. Sepuluh sekaa akan diikutsertakan Disbud Bali berkeliling Bali mengkampanyekan visi misi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui kesenian bondres.

"Nanti setelah 10 besar kita akan pembekalan secara khusus. Nanti akan kita ajak memahami isi Pergub dan estetika bebanyolan akan diberikan oleh pakar-pakarnya," ujarnya.

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster memberikan apresiasi pengelolaan arak Bali disosialisasikan melalui kesenian bondres. Dikatakan arak Bali juga terkait erat dengan dunia UMKM atau kewirausahaan.

Namun menurut istri Gubernur Bali Wayan Koster, saat ini masih banyak yang salah kaprah tentang pengelolaan arak Bali melalui Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020. Sosialisasi melalui banyolan bondres, ujar Bunda Putri sapaan akrabnya, akan lebih efektif dibanding pemaparan langsung isi Pergub.

"Segala sesuatu yang baru harus disosialisasikan supaya tidak salah terima. Sekarang banyak yang berpikiran arak itu legal. Arak masih dalam Perpres sebagai investasi negatif. Tetapi arak di Bali sudah dibuatkan Pergubnya untuk ditata kelola," pesan Bunda Putri. Sementara itu, penari bondres dari Sekaa Pabuan Grup Ayu Centil mengaku sangat senang bisa mengikuti audisi bondres.

Ajang ini memberikan kesempatan bagi dirinya sebagai penari bondres untuk berekspresi, menampilkan kepiawaiannya menari. “Kali ini saya mengambil cerita keseharian di masyarakat. Dulu arak belum ditata dan dilindungi, sehingga masyarakat susah menjualnya. Sekarang, dengan dikelola  minuman asli Bali maka orang terang-terangan bisa menjual, melalui Pergub, tetap ada aturan, misalnya membatasi pembeli sesuai umur tidak boleh sembarangan minum sehingga kami merasa lega,” ungkap Putri Koster.

Untuk penampilan kali ini, Pabuan Grup memang tampil sedikit santai, dan tidak menampilkan sajian seni yang terlalu serius. Walau demikian, tema dan pesan digarap secara apik, sehingga tetap menjadi sajian yang menarik, juga mengedukasi. “Kami memang kemas tak terlalu serius,  karena kita seniman muda masih belajar. Kami mempersembahkan bondres dengan santai, sehingga tidak membosankan. Karena itu, dalam adegan tertentu ada menampilkan lagu-lagu bernuansa Jawa, untuk mengingatkan bahwa kita Indonesia,” ujarnya. *cr78

Komentar