nusabali

Penjualan Gas Elpiji 3 Kg di Bangli Menurun

  • www.nusabali.com-penjualan-gas-elpiji-3-kg-di-bangli-menurun

BANGLI, NusaBali
Mengacu pada SK Gubernur Bali Nomor 63 Tahun 2022 harga eceran tertinggi gas elpiji ukuran 3 kilogram sebesar Rp 18.000.

Kenaikan harga gas cukup berdampak pada penjualan. Hal tersebut diakui salah seorang pemilik pangkalan gas elpiji I Nengah Yudana. Pria asal Banjar Sri Batu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli, ini mengatakan untuk penjualan gas elpiji beberapa waktu terakhir mengalami penurunan. Selain karena harga yang naik juga karena tidak banyak upacara keagamaan. Namun penurunan langsung dirasakan ketika kenaikan harga.

“HET (harga eceran tertinggi) Rp 18.000 untuk gas 3 kilogram. Untuk di warung-warung tentu harga lebih dari itu,” kata Nengah Yudana, Senin (23/1).

Menurut Nengah Yudana, sebelum kenaikan harga gas, dalam sehari dirinya bisa menjual 7 truk gas elpiji. Yang masing-masing truk berisi 560 tabung gas elpiji 3 kilogram. Sedangkan saat ini paling banyak 4 truk. “Penjualan ke pelosok-pelosok di wilayah Susut,” sebutnya.

Disinggung terkait adanya gas yang beratnya tidak sesuai, Nengah Yudana tidak menampik. Menurut dia, hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor seperti ada kebocoran.

Diakui jika gas yang diterima dari agen ditimbang kembali. Ketika ada yang tidak sesuai berat maka akan dilakukan retur atau penggantian.

Di sisi lain, pasca kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram ini, jajaran Polsek Susut melakukan pengecekan atau pengawasan penjualan gas. Kapolsek Susut AKP I Nyoman Edi Suwarya mengatakan pihaknya secara rutin melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok. Termasuk juga melakukan pengecekan gas elpiji. “Kami turun untuk memastikan isi gas sesuai standar. Jangan sampai pembeli mengalami kerugian,” tegasnya.  Ditambahkan, dari pengecekan yang dilakukan, isi gas sudah sesuai seperti yang tertera di tabung. *esa

Komentar