nusabali

Buntut Kasus Pemalakan Berujung Pengeroyokan Pengunjung

Satgas Pantai Siaga, Tambah Personel saat Malam Hari

  • www.nusabali.com-buntut-kasus-pemalakan-berujung-pengeroyokan-pengunjung

Made Oka sudah menginstruksikan personel untuk memeriksa barang bawaan pengunjung yang dicurigai.

MANGUPURA, NusaBali

Aksi pemalakan yang disertai pengeroyokan oleh sekelompok pemuda di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung beberapa waktu lalu membuat Satuan Tugas (Satgas) Pantai Kuta mengintensifkan pengawasan terhadap pengunjung. Langkah tersebut guna mencegah terulangnya kejadian yang mencederai citra pariwisata. Bahkan ke depan petugas akan melakukan pengecekan secara acak terhadap barang bawaan pengunjung yang dicurigai.

Komandan Regu IV Satgas Pantai I Made Oka, mengatakan sangat menyayangkan tindakan pemalakan dan pengeroyokan oleh sekelompok pemuda beberapa waktu lalu. Sebab kejadian tersebut membuat citra pariwisata khususnya di Pantai Kuta kembali tercoreng. Padahal pariwisata baru bangkit setelah dihantam pandemi selama dua tahun belakangan ini.

“Tentu saya pribadi sangat menyayangkan. Kami sudah melakukan pengawasan semaksimal mungkin di Pantai Kuta agar tidak ada kejadian semacam itu,” kata Made Oka, Senin (23/1) siang.

Menurut dia, para pelaku diduga membaca dan memanfaatkan waktu ketika petugas usai patroli. Pasalnya sebelum kejadian, petugas baru selesai patroli di sepanjang Pantai Kuta. Lebih memprihatinkan, kata dia, pemalakan yang berujung pengeroyokan itu terjadi di depan Hard Rock, notabene berdekatan dengan kantor Satgas Pantai.

Menurut Made Oka, sebelumnya para pelaku sering bawa gitar dan bernyanyi di kawasan pantai. Jadi petugas sama sekali tidak menaruh curiga, lantaran sudah biasa melihat. “Ternyata mereka itu justru melakukan aksinya dan membuat citra Pantai Kuta ini rusak,” tegasnya.

Setelah kejadian tersebut, pihaknya kini lebih waspada. Personel Satgas Pantai Kuta yang rutin memantau sepanjang pantai juga ditambah guna mencegah kejadian yang tidak diinginkan. “Kalau sebelumnya tim patroli beranggotakan dua atau tiga orang, maka setelah kejadian ditambah jadi lima orang, ini khusus personel yang jaga malam hingga pagi, demi mencegah berbagai kemungkinan,” tegas Made Oka.

Tidak hanya itu, Made Oka juga sudah menginstruksikan personel untuk memeriksa barang bawaan pengunjung yang dicurigai. Tujuannya agar tidak ada pengunjung yang membawa senjata tajam (sajam) saat memasuki kawasan Pantai Kuta. “Prinsipnya kita periksa yang kita curigai,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa pemalakan yang berujung pengeroyokan terjadi pada saat korban I Wayan Weda Sastrawan, 21, sedang asyik duduk bersama sang pacar Ni Nyoman Rai Puspayanti, 31, di Pantai Kuta pada Senin (16/1) dinihari atau sekitar pukul 01.00 Wita. Pengeroyokan itu terjadi karena korban asal Jalan Taman Giri Asri, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selata, Badung menolak dimintai uang oleh para pelaku.

Lima orang pelaku sudah berhasil diringkus aparat kepolisian dari Polsek Kuta. Para pelaku tersebut masing-masing bernama Asep Daryanto, 26, Gigin Ginanjar, 24, Asep Rizky Rudiansyah, 21, Maulia Saftari Pandu, dan Dede Mira Asmara, 26. Sementara dua pelaku masing-masing bernama bernama Halim dan Martin, masih dalam pengejaran aparat kepolisian. Saat ini bahkan sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). *dar

Komentar