nusabali

Ada Upacara Desa Adat Jimbaran, Akses Jimbaran-Uluwatu Ditutup Sementara, Pengendara Lewat Jalur alternatif

  • www.nusabali.com-ada-upacara-desa-adat-jimbaran-akses-jimbaran-uluwatu-ditutup-sementara-pengendara-lewat-jalur-alternatif

MANGUPURA, NusaBali.com – Proses upacara Pemargi Pamasupati Ngiring Sesuwunan Ida Bhatara Dewa Ayu Jimbaran Mesupati atau Mapinton ke Pura Dalem Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, akan dilangsungkan pada Minggu (22/1/2023) pagi.

Agar pada saat prosesi upacara tersebut berjalan lancar, Pecalang Desa Adat Jimbaran melakukan penutupan dan pengalihan arus lalu lintas terutama menuju kawasan Desa Adat Pecatu di Jalan Uluwatu I sampai Jalan Raya Uluwatu Pecatu.

Ketua Pecalang Desa Adat Jimbaran, I Nyoman Suwirya mengatakan prosesi upacara, Pemargi Pamasupati Ngiring Sesuwunan Ida Bhatara Dewa Ayu Jimbaran Mesupati akan berjalan dari Desa Adat Jimbaran menuju Desa Adat Pecatu pada pukul 06.00 Wita. 

Pihaknya akan berjalan ke arah simpang Patung Nakula Sahadewa kemudian menuju pertigaan Kampus Politeknik Negeri Bali (PNB), lalu dilanjutkan menuju Perempatan Nirmala dan akan terus berjalan sampai Desa Adat Pecatu kira-kira akan sampai pada pukul 10.00 Wita.

“Kurang lebih pada pukul 10.00 Wita, kami sampai di Desa Adat Pecatu lalu istirahat sebentar dan melanjutkan perjalanan ke Pura Uluwatu pada pukul 14.00 Wita,” ujarnya saat ditemui di Pura Ulun Suwi Kahyangan Jagat, Desa Adat Jimbaran, Sabtu (21/2/2023) siang.

Setelah prosesi upacara selesai di Pura Uluwatu, perjalanan akan dilanjutkan pada pukul 18.00 Wita untuk kembali ke Desa Adat Pecatu untuk melalukan pementasan Calonarang pada pukul 22.00 Wita sampai pukul 04.00 Wita.

Prosesi upacara akan berlanjut sampai Senin, (23/1/2023) pagi pada pukul 06.00 Wita, Sesuwunan Ida Bhatara Dewa Ayu Jimbaran akan kembali diiring dari Desa Adat Pecatu menuju Desa Adat Jimbaran dengan menggunakan jalur jalan yang sama. 

Lebih lanjut, pria yang memiliki nama beken Man Genuk menjelaskan akses jalan menuju kawasan Desa Adat Pecatu atau Pura Luhur Uluwatu dan saat kembali lagi ke Desa Adat Jimbaran akan ditutup selama satu jam sebelum kegiatan prosesi upacara berlangsung.

“Kami memulai sterilisasi jalan dari pukul 05.00 Wita. Start jalan dari perbatasan Desa Adat Jimbaran dan Desa Adat Kedonganan sampai ke Simpang Nakula Sadewa yang akan naik ke bukit. Sampai di simpang itu kami akan menutup jalan di pertigaan Kampus PNB,” jelasnya.

Meski dilakukan pembatasan arus lalu lintas menuju kawasan Desa Adat Uluwatu atau Pura Uluwatu dan juga saat kembali ke Desa Adat Jimbaran, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rute alternatif untuk masyarakat dan wisatawan.

Adapun lokasi tersebut yakni jika pengendara melakukan pergerakan dari SPBU depan Kampus PNB menuju Jalan Raya Uluwatu akan dialihkan ke arah timur menuju Jalan Raya Kampus Unud. Namun jika pergerakan dari arah utara yakni arah simpang Patung Nakula Sahadewa di Jalan Raya Uluwatu, bisa putar balik menuju Jalan Nusa Dua lalu ke Jalan Siligita.

Selanjutnya, jika pengendara melakukan pergerakan dari arah Hotel The Apurva Kempinski Bali menuju Jalan Raya Uluwatu Pecatu, pada area perempatan Nirmala tepatnya di Jalan Raya Ungasan akan dialihkan ke arah Jalan Dharmawangsa, Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung dan ke arah Jalan Pantai Balangan.

 “Tetapi kalau kami sudah melewati perbatasan Desa Adat Ungasan dan Desa Adat Pecatu, kemungkinan mereka harus berhenti sejenak. Perkiraan kami dari perbatasan Desa Adat Pecatu itu kurang lebih satu jam agar sampai di Desa Adat Pecatu. Lalu pada Senin (23/1/2023) kita akan menuju Jimbaran kira-kira pengguna jalan harus bisa bertahan kurang lebih 30 menit sampai iring-iringan kami lepas dari total kemacetan itu,” jelasnya.


Soal kendala sementara dari pihak masyarakat, kata  Man Genuk tidak ada kendala signifikan. Ia menjelaskan jika pihaknya telah memberikan surat permakluman ke tiga desa yakni Desa Adat Kedonganan, Desa Adat Ungasan, dan Desa Adat Pecatu serta telah menyebarkan informasi ke media sosial. 

“Sementara karena tradisi ini telah kami jalannya sejak dahulu, kendala dari masyarakat tidak ada. Harapan kami pengguna jalan saat itu bisa memaklumi karena tradisi kami sejak dahulu memang seperti ini,” tandas pria kelahiran 11 Juni 1973.

Pria berkacamata ini pun menerangkan jika ia mengerahkan 130 personil dari Pecalang Desa Adat Jimbaran yang turut dibantu oleh Pecalang dari Desa Adat Ungasan dan Desa Adat Pecatu serta Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan (Bantuan Keamanan Desa Adat (Bakanda) yang ada di desa tersebut.

Tak hanya itu, pihaknya juga dibantu oleh Polsek Kuta Selatan dan Koramil Kuta Selatan sehingga total personel yang membantu keamanan dan antisipasi kemacetan jalan kurang lebih 350 personel. 

“Harapan kami semoga masyarakat dan pengguna jalan sepanjang Jalan Uluwatu I sampai ke Pura Uluwatu bisa memaklumi rangkaian-rangkaian upacara yang belum tentu enam bulan ke depan kami lakukan kembali. Mudah-mudahan dalam prosesi iring-iringan ini yang mempergunakan badan jalan keseluruhan agar bisa dimakluminya,” harapnya. *ris




 



Komentar