nusabali

Giliran Pecalang Curhat ke Kapolresta

  • www.nusabali.com-giliran-pecalang-curhat-ke-kapolresta

DENPASAR, NusaBali
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas bersama jajarannya kembali menggelar kegiatan Jumat Curhat pada Jumat (20/1).

Kali ini Jumat Curhat digelar di wantilan Pura Dalem Khayangan Badung, Kecamatan Denpasar Barat yang dihadiri oleh Pecalang, Linmas, dan Bankamda yang tergabung dalam Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat) Desa Adat Denpasar.

Selain itu, kegiatan yang dikemas dalam suasana santai itu dihadir oleh Camat Denpasar Barat, Ida Bagus Made Purwanasara, Ketua MDA Denpasar, Anak Agung Ketut Sudiana, dan Jero Bendesa Adat Denpasar, AA Rai Sudarma. Dalam kegaiatan tersebut, dua orang perwakilan Pecalang Denpasar, I Wayan Wiranata dan I Made Sudiarta mengeluarkan unek-unek. Mereka menyampaikan masukan, usul, saran, dan bahkan keluhan kepada Kapolresta Denpasar.

Dalam kesempatan itu, Wayan Wiranata mengusulkan bantuan saran dan prasarana penunjang kerja, seperti lampu lalu lintas dan rompi. Selain itu dia juga mengusulkan bantuan minyak atau BBM kendaraan untuk patroli. Wayan Wiranata mengaku, sebelumnya mereka (Pecalang Desa Adat Denpasar) mendapatkan bantuan minyak dari Pemkot Denpasar untuk patroli. Kini bantuan itu disetop. Untuk sementara saat ini ditalangi oleh desa adat.

"Wilayah Desa Adat Denpasar terdiri dari 105 Banjar. Ini wilayah yang sangat luas. Tentu membutuhkan anggaran untuk biaya operasional. Melalui kegiatan ini saya mohon bantuan dari instansi terkait. Meskipun saat ini anggaran ditalangi desa adat, tetapi belum maksimal," ungkap Wayan Wiranata.

Menanggapi usul, saran, masukan, dan keluh kesah dua pecalang tersebut, Kapolresta mengucapkan terimakasih. Mantan Kapolres Sukoharjo ini mengaku tanpa kegiatan Jumat Curhat ini, usul, saran, sampai keluhan seperti ini mungkin sulit untuk disalurkan.

Untuk bantuan sarana dan prasarana guna menunjang kegiatan personel Sipandu Beradat Kapolresta berjanji akan diupayakan. Namun tidak bisa dengan cepat. "Kita coba pelan-pelan. Sebab bukan hanya Desa Adat Denpasar yang kita perhatikan. Masih ada Desa Adat lain yang juga membutuhkan hal yang sama. Sementara terkait intensif dan biaya operasional akan kita sampaikan kepada Walikota. Keputusan ada sama pak Walikota," tutur Kombes Bambang. *pol

Komentar