nusabali

Kader PKP Bersiap Nyebrang

Tak Lolos Pemilu 2024, Berburu 'Kendaraan Cadangan'

  • www.nusabali.com-kader-pkp-bersiap-nyebrang

Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKP dalam Surat Keputusan Nomor 007/B.SD/DPN-PKP/I/2023 tertanggal 18 Januari 2023, telah memberikan kebebasan kepada kadernya untuk pindah partai, supaya bisa maju nyaleg.

GIANYAR, NusaBali
Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) dipastikan sudah tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2024. Hal itu membuat para kadernya bersiap nyebrang menggunakan ‘kendaraan cadangan’ untuk bisa maju sebagai caleg (calon legislatif).

Salah satunya adalah kader elit PKP Gianyar Ngakan Ketut Putra. Politisi senior yang kini masih menjabat Ketua Fraksi Indonesia Raya DPRD Kabupaten Gianyar, sudah menyiapkan kendaraan lain. Ngakan Putra memastikan diri akan nyaleg untuk ketiga kalinya. Ada 4 partai politik yang sudah dijajaki.

“Dalam mengambil keputusan, partai mana yang akan kita pilih untuk maju di Pileg Gianyar 2024, terlebih dahulu kita akan meminta petunjuk secara sekala dan niskala. Secara sekala, kita akan menggelar rapat dengan keluarga besar dan konstituen. Sementara dari segi niskala meminta petunjuk Ida Sanghyang Widhi Wasa,” ujar Ngakan Putra seraya menyebutkan, putusan nyaleg lewat partai lain akan diambilnya pada Sukra Umanis Langkir, Jumat (20/1) hari ini.

Meski berat tanpa PKP, peraih 3.412 suara di Pileg 2019 ini mengatakan, tak ingin menyia-nyiakan peluang yang ada. Selain itu, Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKP dalam Surat Keputusan Nomor 007/B.SD/DPN-PKP/I/2023 tertanggal 18 Januari 2023, telah memberikan kebebasan kepada kadernya untuk pindah partai, supaya bisa maju nyaleg.

Ngakan Putra yang Ketua DPD PKP Gianyar ini menyatakan, ada sekitar 4 partai yang dipertimbangkan. Diantaranya Partai Demokrat, PSI, NasDem dan Perindo. Meski berat, namun langkah tersebut harus diambil sebagai pilihan politik. “Cukup berat dan sedih, sebab melalui PKP saya dua periode duduk sebagai anggota dewan di Gianyar,” ujarnya.

Sesuai surat DPN PKP, kata dia, kader yang masih duduk di legislatif dan kader yang akan maju sebagai calon legislatif tahun 2024 dipersilahkan mencalonkan diri melalui partai lain dan tidak akan kena PAW. “Artinya kita diberikan kebebasan. Selama kita tetap mengikuti AD/ART Partai. Kebutuhan apa pun berkaitan dengan PKP nantinya tetap di back up penuh oleh DPN,” ujarnya.

Ngakan Putra mengaku, sejumlah partai mulai memberikan tawaran berlabuh. Bahkan salah satu elit partai di Jakarta langsung menghubungi dirinya untuk didapuk sebagai Ketua partai di Kabupaten Gianyar. Namun pihaknya tidak mau gegabah untuk menentukan pilihan.  “Yang jelas harus mendapat persetujuan dari keluarga besar. Walau banyak partai mendekat, dari NasDem, PSI, Perindo dan Demokrat minta untuk saya bergabung. Tetapi saya tetap harus menunggu persetujuan keluarga besar. Termasuk teman-teman dan simpatisan. Baik sekala mau pun niskala,” ungkap mantan Ketua DPC Demokrat Gianyar ini.  

Yang jelas, pihaknya telah melakukan kesepakatan deal politik dengan partai. “Partai mana pun nantinya tentu kita ada pembicaraan kesepakatan. Minimal kita harus ada pada nomer urut satu dalam susunan daftar calon. Karena kita datang tidak metalang (kosong), suara saya 3.412 saat pileg 2019 lalu. Besok (hari ini,red) sudah kita pastikan kemana kita akan berlabuh,” tegasnya.

Ditambahkan Ngakan Putra, tidak lolosnya PKP bukan karena faktor Gianyar dan Provinsi Bali. Namun karena verifikasi di daerah lain gagal. “Sampai saat ini anggota PKP di Gianyar yang ber KTA dan simpatisan sebanyak kurang lebih 14 ribu orang. Yang membuat PKP gagal menjadi peserta Pemilu karena tidak memenuhi syarat verifikasi di 8 provinsi, yakni Banten, DKI, Jogjakarta, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Papua," beber Ngakan Putra. *nvi

Komentar