nusabali

Menengok Aktivitas Pedagang di Sepanjang Jalan Pantai Kuta, Diizinkan Jualan hingga Maret

  • www.nusabali.com-menengok-aktivitas-pedagang-di-sepanjang-jalan-pantai-kuta-diizinkan-jualan-hingga-maret

MANGUPURA, NusaBali
Para pedagang yang mencari nafkah di kantong parkir sepeda motor, sepanjang Jalan Pantai Kuta tetap diizinkan berjualan setidaknya hingga Maret mendatang.

Keputusan ini mempertimbangkan kondisi penataan Pantai Kuta yang saat ini belum rampung. Lahan parkir di sepanjang Jalan Pantai Kuta disulap menjadi lokasi berjualan sejak pandemi Covid-19, tepatnya pada September 2021. Gagasan ini berasal dari LPM Kuta yang berangkat dari keprihatinan, melihat masyarakat Kuta yang terdampak pandemi, sehingga dibikinlah semacam lokasi jualan agar bisa menggerakkan roda perekonomian.

Ketua LPM Kuta Putu Adnyana, mengatakan sesuai kesepakatan awal pedagang yang merupakan warga lokal itu diberikan kesempatan berjualan hingga akhir Desember 2022. Hal ini juga telah disetujui para pedagang, LPM, Kelurahan, dan Desa Adat Kuta. Namun belakangan karena pertimbangan tertentu, waktu berjualan akan diperpanjang hingga akhir Maret 2023, menunggu selesainya penataan Pantai Kuta.

Adnyana mengatakan pada 31 Desember 2022, sebetulnya sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada pedagang tak lagi berjualan di lokasi tersebut. Pedagang pun sudah dipanggil dan berikan pengertian. “Sekali lagi karena alasan tertentu, mereka kemudian menyampaikan aspirasinya kepada anggota DPRD dari Kuta, sehingga dimohonkan masa perpanjangan dengan bersurat ke Dinas Perhubungan. Ternyata disetujui, sehingga kami juga menyetujui untuk diperpanjang,” jelasnya, Kamis (19/1).

“Jadi para pedagang diberikan kelonggaran untuk berjualan di sana, sambil mereka menunggu rampungnya penataan Pantai Kuta dan menunggu manajemen pengelolaan Pantai Kuta ke depannya,” imbuh Adnyana.

Pada awalnya, jelas Adnyana, pedagang yang berjualan untuk mencari penghidupan setelah sempat dirumahkan akibat pandemi. Namun karena kondisi pariwisata yang saat ini kembali pulih, sebagian besar sudah kembali ke sektor pekerjaan semula, sehingga jumlah pedagang yang bertahan hanya sebagian kecil, utamanya yang memilih fokus mengembangkan diri di sektor UMKM. Mereka yang bertahan itu juga telah masuk ke dalam data UMKM Badung.

“Dari total 270 pedagang, kini tinggal sekitar 59 pedagang. Memang berkurang drastis, karena sebagian besar telah kembali ke sektor pekerjaan semula. Dati total yang tersisa, delapan di antaranya berjualan di area depan Hard Rock, tujuh di depan kawasan Kuta Seaview Boutique Resort, dan sisanya itu di depan Beachwalk,” papar Adnyana. *dar

Komentar