nusabali

Joger Pabrik Kata-Kata Rayakan HUT Ke-40+2, Beri Penghargaan untuk Guide Terbaik

  • www.nusabali.com-joger-pabrik-kata-kata-rayakan-hut-ke-402-beri-penghargaan-untuk-guide-terbaik

MANGUPURA, NusaBali.com – Joger Pabrik Kata-Kata (PKK) menandai 42 tahun kiprahnya dengan menggelar perayaan HUT ke-40+2. Perayaan yang digelar sederhana pada Kamis (19/1/2023) malam ini sekaligus merayakan HUT Pernikahan ke-42+2 Joseph Theodorus Wulianadi, sang pendiri,  dengan istri tercinta, Rr Ery Koesdarijati.

Toko oleh-oleh legendaris dan menjadi salah satu ikon khas Pulau Dewata ini pun ‘terpaksa’ tutup di hari istimewa yang dirayakan di basement Joger Kuta di Jalan Raya Kuta.

Puncak hari jadi yang bertajuk ‘Joger Jelek Bali Bagus’  atau ‘Jojel Balba’ ini ditandai dengan acara tiup lilin dan pemotongan tumpeng. Walaupun berlangsung secara sederhana, namun terlihat potret kegembiraan terpancar dari raut wajah seluruh undangan yang hadir.

“Kali ini kita merayakannya lebih sederhana karena kami juga ingin mengalokasikan keuntungan yang kami peroleh untuk para keluarga (sebutan bagi karyawan) kami,” ujar Joseph Theodorus Wulianadi ditemui di sela-sela perayaan.

Pada perayaan tahun ini pun, dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan bagi guide atau para pemandu wisata terbaik versi Joger yaitu Ni Putu Lina Adityawati (G.107), I Gusti Rai Darma Putra (G.024), dan I Putu Agus Satriawan (G.789).

“Jadi penilaiannya itu dari guide yang memiliki sikap baik, jujur, ramah, rajin, bertanggung jawab, berinisiatif, berani bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri. Jadi setiap tahun memang kami berikan penghargaan kepada guide yang reguler ke sini dan mereka sudah menjadi bagian dari keluarga ini. Kami juga tidak sembarangan untuk mencari itu,” ujar adik kandung tokoh MURI (Museum Rekor Indonesia) Jaya Suprana ini.

Sekitar 240 orang keluarga besar Joger Kuta dan Joger Luwus memadati area basement Joger Kuta. Suasana hangat dan penuh makna walaupun perayaan dilakukan secara sederhana.

Konsep sang pendiri Joger ini memang tak memberi istilah karyawan atau karyawati untuk para pekerjanya, melainkan memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri. Bahkan di masa-masa sulit pun, pihaknya tetap survive (bertahan hidup, Red) dan para pekerjanya tidak ada yang menderita. 

“Di sini mereka tidak diberi gaji tetapi diberi uang saku yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan mereka agar mereka bisa menabung. Kami juga memberi konsumsi untuk mereka sebanyak 3 kali dalam satu hari. Dapur kami juga mirip dengan hotel bintang 3 dan kami memiliki sekitar 16 orang tukang masak. Ini merupakan efek yang luar biasa untuk menyejahterakan masyarakat Bali dan masyarakat Indonesia,” ujar pengusaha yang akrab disapa dengan sebutan ‘Bapak Joger’ ini.

Dalam kesempatan yang sama, Armand Setiawan Wulianadi yang tak lain putra dari  Joger menerangkan pihaknya akan terus berinovasi dan mulai melakukan sebuah perkembangan seperti akan mulai masuk produk baru, inovasi dari segi printing, serta akan berusaha mengembangkan segmen pasar dari menengah ke bawah.

“Kami mencoba lagi membangkitkan dari segmen bawah. Jadi kami sedang menciptakan produk kaos yang kualitasnya sedikit lebih rendah dari kualitas sebelum dengan harga yang lebih murah,” ujar sosok yang juga Ketua Umum Pengprov Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Bali ini.

Walaupun sempat diterpa pasang surut akibat pandemi Covid-19, saat ini penjualan di Joger PKK kata Armand sudah membaik bahkan mendekati seperti tahun 2019 dengan persentase sekitar 70 hingga 80 persen. 

“Sementara namanya manusia, harapan kita yang penting selalu bahagia. Apa gunanya kita kaya atau miskin kalau kita tidak bahagia. Saya pun sebagai generasi 1.2 senantiasa berupaya agar anggota keluarga kita tetap bahagia dan mudah-mudahan kebahagiaan ini menular bukannya di anggota keluarga saja tetapi juga kepada mereka yang mau bahagia,” pungkas pria humoris ini. *ris






Komentar