nusabali

Penangkal Petir di Pura Uluwatu Ditambah

  • www.nusabali.com-penangkal-petir-di-pura-uluwatu-ditambah

MANGUPURA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung memasang penangkal petir pada area belakang Palinggih Meru Utama Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Pemasangan alat tersebut berdasarkan hasil kajian teknis Dinas PUPR Badung, guna mengantisipasi kembali terjadinya kebakaran akibat sambaran petir.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Badung Wayan Darma, mengatakan saat ini area utama mandala Pura Luhur Uluwatu sudah terpasang dua penangkal petir. Satu penangkal petir tambahan dipasang pada kawasan area palinggih Utama yang sebelumnya terbakar akibat sambar petir. Dengan penambahan tersebut, berarti kini ada dua penangkal petir yang terpasang di Pura Luhur Uluwatu. pada area depan palinggih dan belakang palinggih.

Wayan Darma menjelaskan, penambahan penangkal petir itu merupakan hasil kajian dari Dinas PUPR Badung. “Awalnya di sana ada satu titik penangkal petir pada area depan Palinggih. Tapi berdasarkan kajian teknis Dinas PUPR, kemudian ditambah lagi satu pada area belakang pura. Keduanya sudah terpasang,” jelas Darma, Kamis (12/1).

Selain itu, penangkal petir pada area depan palinggih juga diperbaharui. Sebab kondisi penangkal petir sebelumnya dinilai sudah cukup lama dan termakan usia. Pengadaan kedua penangkal petir itu menjadi satu dengan dana bantuan stimulus pembangunan palinggih utama yang tersambar petir. Total nominal bantuan senilai Rp 457 juta, di mana Rp 200 juta untuk perbaikan palinggih dan Rp 257 juta untuk pengadaan dua penangkal petir.

“Dana tersebut bersumber dari APBD Badung yang disalurkan melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Untuk pengerjaan pembangunan palinggih itu swakelola. Pengerjaannya nanti diserahkan kepada pengempon pura,” kata mantan Camat Petang ini.

Sementara Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta, mengatakan pembangunan Palinggih Meru saat ini sedang berjalan. Kendati masih dalam pembangunan, prosesi Pujawali yang akan berlangsung pada 24 Januari tetap akan berjalan seperti biasa, di mana Ida Bathara akan Nyejer selama tiga hari.

“Prosesi pelaksanaan upacara akan dilaksanakan di sisi Madya Mandala. Sedangkan untuk persembahyangan dilaksanakan di Sor atau Bawah, yakni di tempat Penyawangan. Sebab di Utamaning Mandala prosesi pembangunan masih berjalan,” kata Sumerta. *dar

Komentar