nusabali

Bangli Turunkan Anggaran Vaksinasi Rabies

  • www.nusabali.com-bangli-turunkan-anggaran-vaksinasi-rabies

BANGLI, NusaBali
Anggaran untuk pelaksanaan vasinasi pencegahan rabies di Bangli tahun 2023, menurun.

Kondisi ini berbalik karena kasus positif rabies terus meningkat. Kepala Sub Kordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Made Armana mengatakan jumlah kasus anjing positif rabies di Bangli meningkat. Pada tahun 2021 ada 47 kasus dan tahun 2022 sampai 76 kasus. Sedangkan awal tahun 2023, terkonfirmasi satu kasus anjing positif rabies. Menurut Armana, kasus anjing positif rabies ditemukan di Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut.

"Naiknya jumlah kasus positif rabies karena pelaksanaan vaksinasi belum optimal. Ini tidak lepas dari refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19, sehingga jumlah desa untuk kegiatan vaksinasi lebih sedikit," jelasnya Rabu (11/1).

Jelas dia, anggaran untuk vaksinasi rabies tahun ini juga turun. Pada tahun 2022 dialokasikan anggaran Rp 221 juta, sedangkan tahun 2023 hanya Rp 128 juta. “Kami maksimalkan kegiatan sesuai anggaran yang ada. Mudah-mudahan ada bantuan anggaran untuk kegiatan vaksinasi dari pusat dan provinsi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, untuk menekan perkembangan kasus selain dengan vaksinasi anti rabies, secara berkesinambungan juga diperlukan peran serta masyarakat. Masyarakat yang memelihara hewan potensi rabies (HPR) agar dipelihara dengan benar. Hewan peliharaan agar tidak dilepasliarkan.

"Hingga kini masih ada 34 desa masuk zone merah rabies. Jumlah tersebut tersebar di seluruh kecamatan, terbanyak di Kecamatan Kintamani," sebutnya. Jelas Armana, zona merah di Kecamatan Bangli ada 8 desa, Kecamatan Susut 5 desa dan Kecamatan Tembuku 5 desa serta Kecamatan Kintamani 16 desa. *esa

Komentar