nusabali

Populasi Anjing di Denpasar Capai 89.796 Ekor

Vaksinasi Rabies Tahun 2022 Capai 27.374 Ekor

  • www.nusabali.com-populasi-anjing-di-denpasar-capai-89796-ekor

DENPASAR, NusaBali
Populasi anjing di Kota Denpasar cukup tinggi baik anjing liar maupun anjing peliharaan yang dimiliki warga.

Ada sebanyak 89.796 ekor populasi anjing yang perlu mendapatkan penanganan vaksinasi rabies. Dari total tersebut Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar baru bisa melakukan vaksinasi sebayak 27.374 ekor di tahun 2022.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Anak Agung Gde Bayu Brahmasta, Rabu (11/1) mengatakan, dengan populasi anjing yang cukup tinggi, kegiatan vaksinasi terus dilakukan dengan menyasar sebanyak 16 desa/kelurahan yang merupakan kawasan perbatasan dan populasi anjing tinggi. Wilayah tersebut seperti Sanur, Pemogan, Kelurahan Pedungan dan Kesiman Kertalangu  yang merupakan kawasan perbatasan dengan Badung maupun Gianyar.
 
Strategi yang dilakukan Distan dengan membuat immune belt. Hal itu dilakukan untuk membuat antibodi yang mengelilingi kota Denpasar. “Sehingga kita prioritaskan vaksinasi di daerah-daerah yang berbatasan dengan Badung dan Gianyar. Karena kita khawatir ada migrasi anjing ke wilayah Kota Denpasar,” jelasnya.
 
Pelaksanaan vaksinasi tersebut digelar secara door to door maupun vaksin massal pada satu tempat tertentu seperti balai banjar. Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, Dinas Pertanian menerjunkan delapan tim dimana dalam satu tim, ada dua orang dokter.
 
Artinya, setiap turun pihaknya menerjunkan 16 orang dokter. Adapun masa berlaku kekebalan vaksin hanya 1 tahun dan maksimal 1,5 tahun. Dia pun mengatakan, sejak tahun 2017 lalu, Denpasar masih tetap mempertahankan zero rabies.
 
Selain melakukan vaksinasi, pihaknya juga melakukan sterilisasi untuk menekan jumlah populasi anjing. Sementara itu, untuk pelaksanaan vaksinasi tahun 2023 ini, pihaknya masih menunggu alokasi dari APBN. Untuk diketahui, jumlah populasi anjing di Kota Denpasar sebanyak 89.796 ekor.  “Tahun ini kami masih menunggu alokasi dari APBN, karena saat ini belum turun,” ujarnya.*mis

Komentar