nusabali

Kemenparekraf Siapkan 2 Langkah untuk Tangani Abrasi Pantai Kuta

  • www.nusabali.com-kemenparekraf-siapkan-2-langkah-untuk-tangani-abrasi-pantai-kuta

MANGUPURA, NusaBali
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan langkah jangka pendek dan jangka menengah untuk menangani abrasi Pantai Kuta, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung.

Langkah jangka pendek berupa aktivasi tanggap darurat serta upaya pembersihan pantai yang masif. Sementara langkah jangka menengah, yaitu dukungan program penataan Pantai Kuta, pengelolaan destination management, dan penataan tata ruang kawasan Pantai Kuta.

Sehingga dengan demikian, saat gerbang pariwisata sudah terbuka lebar dan wisatawan berdatangan, kondisi Pantai Kuta sudah dalam keadaan baik dan tidak ada lagi kawasan yang terdampak abrasi.

“Ada beberapa langkah yang harus diambil dalam menyelesaikan persoalan abrasi Pantai Kuta secepat mungkin. Karena, wisatawan saat ini sudah berdatangan dan berlibur ke Bali. Kita tidak ingin kondisi itu terus dibiarkan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat zoom meeting bertajuk ‘The Weekly Brief with Sandi Uno’, Selasa (10/1/2023) petang.

Sandiaga mengakui kalau kondisi cuaca ekstrem belakangan ini telah meningkatkan laju atau mempercepat terjadinya abrasi di pesisir Pantai Kuta. Karena itu, dipandang perlu melakukan penyelamatan dengan melibatkan semua pihak.

“Kami melihat bahwa cuaca ekstrem, gelombang tinggi dan angin kencang di Bali ini meningkatkan laju abrasi di kawasan pesisir Pantai Kuta jauh lebih cepat. Untuk itu, harus dilakukan penyelamatan dengan melibatkan semua pihak,” tandas Sandiaga.

Dijelaskannya, penataan yang diwacanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali–Penida, diharapkan dapat segera direalisasikan. Termasuk melalui pelibatan masyarakat, demi menyelamatkan Pantai Kuta dari abrasi. Bahkan, Sandiaga meminta masyarakat agar tidak membangun tanggul pemecah ombak. Ini tentunya agar daya tarik Pantai Kuta, terutama bagi para pecinta surfing, tetap terjaga.

“Ini yang akan kita komunikasikan dengan pemerintah daerah setempat, utamanya dalam hal penambahan dan penataan kembali pasir yang telah tergerus,” ujar Sandiaga.

Sementara, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Bali Penida Made Denny Setya Wijaya, mengatakan program Bali Beach Conservation Project (BBCP) Phase II baru bisa terlaksana pada akhir tahun 2023. Sesuai rencana, pengerjaan itu baru pertengahan atau akhir 2023. “Untuk penataan itu, nantinya akan dilaksanakan perataan pasir di Pantai Kuta, utamanya di titik-titik abrasi tersebut,” ucapnya akhir Desember 2022 lalu. *dar

Komentar