nusabali

Ingin Jadi Kolektor Piringan Hitam? Simak Tips Menjaga Koleksi Kamu Agar Tetap Awet

  • www.nusabali.com-ingin-jadi-kolektor-piringan-hitam-simak-tips-menjaga-koleksi-kamu-agar-tetap-awet

MANGUPURA, NusaBali.com – Piringan hitam atau vinyl saat ini menjadi salah satu album musik yang tergolong langka di pasaran. Bahkan harga dari satu buah piringan hitam pun bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Jika kalian memutuskan untuk mengoleksi piringan hitam yang merdu ini, tentu kalian pun harus tahu cara menjaganya agar kualitas suara tetap jernih meskipun telah kalian simpan bertahun-tahun lamanya.

Kata salah satu kolektor piringan hitam, Andhika Gautama mengatakan perawatan piringan hitam tidaklah susah apalagi mahal. 

Berikut tips dan trik merawat piringan hitam agar tetap terjaga selama bertahun-tahun yang telah NusaBali.com rangkum berdasarkan hasil wawancara bersama Andhika Gautama pada Rabu (11/1/2023) sore.

1. Miliki alat pemutar piringan hitam
Hal pertama yang harus dimiliki seseorang untuk bisa mendengar suara merdu yang dihasilkan oleh sebuah piringan hitam, tentu kalian harus memiliki alat pemutar piringan hitam atau yang disebut dengan turntable. 

Namun, mempunyai sebuah turntable tidak hanya sekadar memiliki saja melainkan harus mengetahui kualitas yang ada para alat tersebut.

“Jadi banyak sih turntable yang murah dan terjangkau. Namun kalau yang murah itu ada efek sampingnya karena piringan hitam ini konsepnya sentuhan dari jarum ke piringan hitamnya. Kalau misalnya kualitasnya kurang baik, maka kualitas piringan hitamnya itu menjadi tidak mulus lagi piringan hitamnya,” ujar Andhika Gautama.

Pria yang memiliki nama panggung, Westside MuzeeQ ini menyarankan kepada para kolektor baru sebaiknya membeli turntable dengan rata-rata harga di angka Rp 2 juta yang memiliki spesifikasi sound yang apik agar tidak merusak piringan hitam.

“Ada pula di angka Rp 500 ribu pun untuk alatnya tetapi harus jeli juga, harus cari tahu dulu alat pemutar yang baik dan bagus untuk di Beli,” tambahnya.

2. Jangan terkena sinar matahari langsung
Piringan hitam yang berbentuk seperti cakram ini sebaiknya disimpan jauh dari paparan sinar matahari langsung apalagi disimpan di dalam mobil dalam keadaan mesin kendaraan mati.

“Kalau perawatannya sendiri yang penting jangan sampai kena matahari dan jangan pula ditinggal di mobil karena ada kecenderungan juga piringan hitam itu akan meleyot. Jadi piringan hitam ini cukup awet dengan konteks kondisi di Indonesia yang sedikit agak lembab yang penting piringan hitam ini terjaga, tidak terkena matahari,” jelas pria kelahiran Den Haag, Belanda.

3. Menyimpan dengan benar secara vertikal
Piringan hitam biasanya akan lebih lama di ruang penyimpanan dari pada diputar untuk mendengarkan suara merdunya. Oleh sebab itu, memerhatikan penyimpanannya pun harus dilakukan secara benar. sebaiknya penyimpanan piringan hitam dalam kondisi vertikal (tidak ditumpuk) dan hindari melakukan penyimpanan secara horizontal yakni menumpuk piringan hitam. 

Jika menumpuk piringan hitam, akan menyebabkan kondisi fisik piringan hitam dapat cekung atau cembung karena dilakukan penumpukan terlalu lama.

“Jangan sampai di tindih atau di tumpuk piringan hitam dengan yang lain. Karena posisi harus selalu berdiri,” tegas pria kelahiran 3 Maret 1974 itu.

Sebaiknya bagi kolektor piringan hitam menyediakan rak khusus penyimpanan dengan ukuran yang pas agar menghindari cover art dari piringan hitam tersebut rusak atau cacat.

4. Perhatikan cara memasang piringan hitam ke turntable
Ada baiknya cara ini juga perlu diperhatikan untuk bisa mendengarkan piringan hitam agar tidak cepat rusak. Cara memasang piringan hitam pada intinya harus berhati-hati dengan kondisi tangan yang harus bersih.

“Kondisi tangan tidak boleh basah atau terkena cairan sedikit pun. Lalu tidak boleh ada debu, jadi harus cuci tangan terlebih dahulu kemudian pegang piringan hitam pada bagian pinggirnya,” ujarnya.

Cara ini sangat penting jika hendak memutarnya dengan turntable yang mengharuskan menempatkan jarum di atas piringan hitam secara manual. Bila kurang berhati-hati, piringan hitam akan mudah tergores secara tidak sengaja. 

5. Membersihkan piringan hitam
Menjaga kebersihan piringan hitam tentu harus memiliki pengetahuan dasar yakni menggunakan cairan pembersih yang mudah didapat secara online atau di tempat-tempat yang menjual piringan hitam.

“Untuk membersihkan piringan hitam biasanya ada cara untuk membersihkannya yang bahannya dijual di pasaran yang fungsinya membersihkan piringan hitam. Jadi tidak boleh menggunakan alkohol, tidak boleh pakai sabun cuci biasa, karena memang sudah di rancang khusus untuk piringan hitam agar bahannya tidak cepat rusak,” jelas pria yang tinggal di kawasan Renon, Denpasar ini.

6. Letakkan kembali piringan hitam di dalam sampul
Setelah asyik mendengarkan alunan lagu di piringan hitam, langkah terakhir yang harus dilakukan sebagai kolektor piringan hitam tentu harus mengembalikan kembali piringan hitam kesayangannya pada tempatnya. 

Sebaiknya piringan hitam diletakkan di dalam sampul yang sudah dilapisi dengan plastik agar koleksinya tetap awet.

“Untuk pemakaian piringan hitam memang sebaiknya selesai dimainkan di masukkan kembali ke sampulnya. Karena selain melindungi dari debu juga melindungi dari panasnya matahari dan kotoran-kotoran lain. Dipasang plastik pada bagian luar itu juga membantu melindungi sampulnya agar tidak terkena air, debu, jamur, sobek, atau yang lainnya,” pungkas Andhika. *ris





Komentar