nusabali

Proyek Jalan di Amertha Bhuana Molor

  • www.nusabali.com-proyek-jalan-di-amertha-bhuana-molor
  • www.nusabali.com-proyek-jalan-di-amertha-bhuana-molor

Aspal lambat datang dari Jawa, ada surat pernyataan terlambat. (Kadis Pekerjaan umum dan Penataan Ruang Karangasem Wedasmara).

AMLAPURA, NusaBali
Pengerjaan proyek jalan beraspal hotmix di Desa
Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, menghubungkan Banjar Muntig -
Banjar Sukaluwih, panjang 3,7 kilometer, molor.

Semestinya proyek ini tuntas 12 Desember 2022. Kenyataannya, hingga Selasa (10/1), masih pengerjaan. "Sebagian anggarannya untuk pengerjaan jembatan yang jebol, jadi pengerjaan hotmix belum kelar," jelas Perbekel Amerta Bhuana I Wayan Seriasa, saat dihubungi di ruang kerjanya, Banjar Abiantiing, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (10/1).

Seriasa mengakui, sebelumnya membuat surat pernyataan agar sebagian dana jalan hotmix yang nilainya Rp 2,5 miliar, untuk membangun jembatan yang jebol di Banjar Muntig, menuju Banjar Sukaluwih.

Hotmix yang telah tuntas pengerjaannya, katanya, panjang 3,4 kilometer, masih tersisa 300 meter lagi. "Kalau saja, lancar datangnya aspal, pengaspalan sisanya itu bisa kelar," tambah perbekel asal Banjar Sukaluwih tersebut.

Sehingga sejak 12 Desember 2022, rekanan kena denda per mil (1/1000) dari nilai kontrak. Hal itu sesuai amanat Perpres Nomor 16 tahun 2018, pasal 56 ayat (2).

Kadis PUPR (Pekerjaan umum dan Penataan Ruang) Karangasem Wedasmara meluruskan, keterlambatan pengerjaan hotmix jalan, karena keterlambatan pengiriman aspal dari Jawa. "Aspal lambat datang dari Jawa, ada surat pernyataan terlambat," jelasnya.

Mengenai sebagian anggaran untuk membiayai pembangunan jembatan jebol, Wedasmara membantahnya. "Bukan, di proyek itu ada jalan yang jebol, sehingga sebagian dana proyek untuk perbaikan jalan, bukan jembatan," bantahnya.

Perpanjangan pengerjaan proyek itu, jelas dia, sampai 28 Februari 2023. Peningkatan kualitas jalan dengan hotmix itu, menurut mantan Perbekel Amerta Bhuana I Wayan Suara mesti menunggu 21 tahun. Terakhir jalan tersebut mendapatkan perbaikan tahun 2001, baru kali ini kembali dapat perbaikan di akhir tahun 2022.

Perbaikan kualitas jalan Banjar Muntig menuju Banjar Sukaluwih, sejauh 3,7 kilometer berbiaya Rp 2,5 miliar, sehingga kelancaran akses ekonomi kerakyatan nantinya menjadi lancar. "Sebelumnya jalan rusak, berlubang dan sempit, menyulitkan pengendara melintas," jelas Suara.

Selain akses jalan Banjar Muntig menuju Banjar Sukaluwih yang kualitasnya ditingkatkan, juga akses jalan provinsi dari Banjar Muntig menuju Desa Sebudi sejauh 2 kilometer, biaya Rp 6 miliar, juga dapat perbaikan.*k16

Komentar