nusabali

Beredar Lato-lato Makan Korban, Kominfo Pastikan Hoaks

  • www.nusabali.com-beredar-lato-lato-makan-korban-kominfo-pastikan-hoaks

SINGARAJA, NusaBali
Beredar informasi mainan lato-lato yang tengah populer memakan korban di Buleleng.

Dalam pesan yang beredar di media sosial disebutkan salah seorang anak mengalami kebutaan setelah satu matanya terkena bola lato-lato.

Pesan tersebut disertai foto seorang anak yang tengah dirawat di rumah sakit dengan sebelah mata diperban. Pesan tersebut menyebar cepat melalui jejaring aplikasi perpesanan whatsApp dan viral di media sosial. Pesan yang beredar menyebutkan jika seorang anak di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, buta akibat terkena lato-lato. Hal ini sontak membuat para orang tua cemas karena demam lato-lato menggejala di kalangan anak-anak.

Pesan itu berisikan gambar seorang anak yang sedang terbaring di tempat tidur dengan kondisi mata sebelah kanan diperban. Menurut narasi yang beredar, anak tersebut masih bersekolah kelas 3 SD dan kejadiannya terjadi di Desa Panji. Namun tidak menyebutkan secara detail SD yang dimaksudkan

"Mohon yang punya anak/cucu main lato-lato untuk diawasi. Karena sesuai foto ini kejadian tali permainannya putus lalu kena matanya sampai bola mata pecah akhirnya sekarang setelah diangkat matanya menjadi buta sebelah anak baru kelas 3 SD, kejadiannya di Desa Panji," tulis narasi yang beredar melalui pesan berantai itu.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng Ketut Suwarmawan memastikan jika informasi yang beredar tersebut merupakan hoaks (berita bohong). Dia telah berkoordinasi dengan aparat Desa Panji dan mengkonfirmasi tidak ada kejadian seperti yang disebutkan di Desa Panji.

"Hasil penelusuran kami, beredar juga foto yang sama namun dengan keterangan tempat yang berbeda-beda. Sampai saat ini belum ada keterangan pasti terkait foto dalam tangkapan layar tersebut. Dengan hal ini kami mengkonfirmasi tidak ada terjadi di Desa Panji, Sukasada, Buleleng," ujar Suwarman, dikonfirmasi Selasa (10/1) siang.

Saat ini pihaknya pun tengah menelusuri pembuat dan penyebar pesan berantai yang berisikan informasi hoaks tersebut. "Kami menghimbau agar masyarakat dapat menyaring informasi terlebih dahulu sebelum membagikan kabar yang belum jelas kebenarannya," tukas Suwarman. *mz

Komentar