nusabali

Jalan Menuju TPA Peh Ambrol

  • www.nusabali.com-jalan-menuju-tpa-peh-ambrol

Pengguna harus antre menggunakan sisa permukaan jalan dan bahu jalan.

NEGARA, NusaBali
Jalan umum menuju TPA Peh di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, ambrol. Kerusakan jalan yang juga menjadi akses penghubung antar Desa Banyubiru-Desa Kaliakah ini pun membahayakan pengguna jalan dan menganggu aktivitas pengangkutan sampah ke TPA.

Menurut beberapa warga sekitar yang ditemui Senin (9/1), mengaku jalan ambrol itu sudah terjadi sejak sekitar empat bulan lalu. Ambrolnya jalan itu pun terjadi karena drainase di pinggir jalan setempat yang lebih dulu ambrol sehingga menyebabkan longsor dan menggerus badan jalan. "Kejadiannya sekitar empat bulan lalu. Sebelumnya hanya drainase yang retak. Terus ambrol dan jalan ikut ambrol," ujar salah satu warga.

Dari pemantauan, hampir setengah badan jalan tergerus dan menyisakan lubang yang cukup dalam. Untuk lewat di titik jalan ambrol tersebut, para pengguna jalan terpaksa menggunakan sisa permukaan jalan dan bahu jalan dengan lebar sekitar 2 meter. Hal itu pun membuat warga yang lewat harus antre.

Warga pun khawatir ketika tidak segera diperbaiki, bisa saja seluruh permukaan jalan akan ambrol dan memutus jalan umum yang menjadi jalur alternatif penghubung Desa Banyubiru dan Desa Kaliakah ini. Terlebih jalan umum tersebut juga kerap dilalui kendaran besar.

Seperti truk-truk material biasanya lewat di jalan tersebut. Sedangkan truk sampah yang keluar-masuk TPA Peh, diarahkan memutar lewat utara dengan jarak yang lebih jauh dan tentunya memerlukan waktu lebih lama.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta saat dikonfirmasi Senin kemarin, mengaku sudah menerima laporan dan mengecek jalan yang ambrol tersebut. Menurutnya, untuk perbaikan jalan yang ambrol itu sudah akan ditangani memanfaatkan dana operasional pemeliharaan (OP) jalan di APBD tahun 2023 ini.

"Nanti itu akan kita rehab tahun ini. Karena tidak harus rehab total, kita akan laksanakan rehabnya menggunakan dana operasional pemeliharaan (OP). Kita juga akan priotas tangani ke sana karena itu menyangkut akses masyarakat, dan akses utama ke TPA," ucap Sudiarta yang juga mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana. *ode

Komentar