nusabali

Capaian Booster Kedua Lansia di Bali Baru 5,7 Persen

  • www.nusabali.com-capaian-booster-kedua-lansia-di-bali-baru-57-persen

DENPASAR, NusaBali
Sejak dimulai akhir November 2022, program vaksinasi booster tahap II Covid-19 untuk para lansia di Bali belum berjalan optimal.

Hingga 8 Januari 2023 capaian vaksinasi booster II lansia baru 5,7 persen atau 26.131 orang. Vaksinasi lanjutan masih penting bagi kelompok rentan seperti lansia meskipun pandemi semakin melandai dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah dihapuskan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali I Wayan Widia SKM MKes, menyampaikan vaksin booster akan memberikan imunitas yang lebih tinggi dan mencegah kematian ataupun keparahan kepada lansia yang terkena Covid-19.

“Tujuan kita memberikan booster untuk imunitas yang lebih tinggi dan mencegah kematian ataupun keparahan terhadap Covid-19,” ujarnya ditemui NusaBali, Senin (9/1/2023).

Wayan Widia menyampaikan penanganan Covid-19 di tahun 2023 tidak akan dikendorkan. Dinas Kesehatan Provinsi Bali akan terus menggenjot pencapaian vaksinasi Covid-19 termasuk booster II untuk lansia. Hal itu lantaran pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.

Wayan Widia mengungkapkan, saat ini Diskes Bali juga sedang melakukan survei antibodi Covid-19 di empat kabupaten/kota yang selama pandemi memiliki kasus Covid-19 paling tinggi. Survei dilakukan di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan. Sebanyak total 520 sampel akan diambil di empat wilayah tersebut.

“Kita melihat antibodinya masyarakat masih tinggi atau sudah menurun,” ucap Wayan Widia.  Dia mengajak masyarakat untuk tidak menunda melakukan vaksinasi Covid-19, terutama booster I dan booster II bagi para lansia. Wayan Widia menyebut capaian booster pertama untuk lansia juga belum optimal, yakni sekitar 58,3 persen atau sebanyak 265.299 orang.

Wayan Widia juga menyampaikan stok vaksin di Bali mencukupi. Pihak Diskes Bali saat ini masih menyimpan vaksin jenis Pfizer sebanyak 37.000 dosis, vaksin Indovac 1.170 dosis, dan Zifivax sebanyak 1.087 dosis.

Wayan Widia menjelaskan ketiga jenis vaksin bisa digunakan sebagai vaksin booster. Vaksin Pfizer dan Indovac khususnya dapat digunakan sebagai vaksin booster bagi yang sebelumnya mendapatkan vaksin Sinovac. Diketahui Sinovac saat ini tidak diedarkan pemerintah sejak pertengahan tahun lalu.

Sementara vaksin Zifivax dapat digunakan sebagai vaksin booster untuk yang sebelumnya menggunakan vaksin Sinopharm. *cr78

Komentar