nusabali

Festival Ngerobok Bakal Ditutup Pesta Rakyat

  • www.nusabali.com-festival-ngerobok-bakal-ditutup-pesta-rakyat

MANGUPURA, NusaBali.com – Dua rangkaian kegiatan Ngerobok sudah berjalan. Desa Adat Kerobokan kini menanti penutupan pada Minggu (15/1/2023) mendatang di Pantai Petitenget.

Rangkaian sebelumnya adalah lomba pembuatan cili dan canang sari bertempat di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung pada Sabtu (7/1/2023) lalu. Peserta dari masing-masing lomba tersebut adalah krama istri dan yowana istri dari 52 banjar se-Desa Adat Kerobokan.

Kemudian, bertepatan pada satu hari sebelum partirtan di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Kerobokan pada Minggu (8/1/2023), sudah diselenggarakan parade 104 gebogan. Gebogan yang diparadekan merupakan hasil dari rangkaian acara pertama yakni pembuatan cili.

Lantas kembali disambung dengan proses pembelian bahan gebogan serba lokal di Pasar Ngerobok di Banjar Kesambi.

“Pada tanggal 15 Januari nanti akan ada konser dan penyerahan hadiah di Pantai Petitenget,” ujar Manggala Yowana Cakra Dharma Desa Adat Kerobokan, dr Prayoga Mahardika ketika dikonfirmasi pada Senin (9/1/2023) sore.

Festival Ngerobok ini baru diadakan untuk kedua kalinya setelah dihelat pada bulan Juni tahun 2022 lalu. Sama seperti tahun sebelumnya, Ngerobok tahun ini juga ditutup dengan konser musik, booth UMKM, dan penyerahan hadiah hasil perlombaan.

Pada penutupan Ngerobok nanti, bakal ada Ray Peni, Bagus Wirata, dan Leeyonk Sinatra yang hadir memeriahkan.

Selain itu, dipastikan bakal ada puluhan booth UMKM milik krama Desa Adat Kerobokan yang akan memanjakan pengunjung. Sebab, booth disediakan dengan percuma alias gratis.

Acara yang diadakan oleh Desa Adat Kerobokan dengan memanfaatkan lokomotif dari yowananya ini dapat dikatakan sebagai gebrakan terhadap stigma desa adat. Sebuah acara yang dikemas modern namun masih berpegang pada nilai adat, agama, dan budaya.

Bendesa Adat Kerobokan AA Putu Sutarja menjelaskan bahwa meskipun tergolong tradisi baru, Ngerobok bakal diadakan setiap tahunnya pada hari jeda antara Galungan dan Kuningan. Sebab, patirtan Pura Desa lan Puseh berada di antara hari-hari jeda ini.

“Rencananya festival Ngerobok bakal diadakan setiap tahun dengan kemasan yang berbeda,” ungkap Gung Sutarja yang juga Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kabupaten Badung ketika dihubungi pada Senin sore.

Pada dua festival Ngerobok yang sudah dan sedang berjalan ini. Sudah ada dua variasi kemasan yang ditampilkan. Ngerobok pertama pada bulan Juni lalu diisi dengan kegiatan lomba penjor antarbanjar dan dimenangkan oleh Banjar Jambe.

Ngerobok kali ini dikemas lebih luas dengan tiga jenis lomba tanpa mamenjor. Namun, masih sama-sama ditutup di Pantai Petitenget. Untuk masing-masing juara lomba pun masih akan dirahasiakan hingga hari Minggu ini.

“Akan diumumkan tanggal 15 (Januari),” jawab Manggala Yowana, dr Prayoga singkat.

Ngerobok diharapkan menjadi media memperkuat rasa manyama braya antarkrama. Di samping itu, menjadi pembuktian persatuan dan kesatuan krama dari salah satu desa adat terbesar di Kabupaten Badung ini. *rat

Komentar