nusabali

Car Free Day (CFD) di Klungkung dan Tabanan Dimeriahkan Lomba Lato-lato

Digelar Secara Spontanitas, Peserta Langsung Membeludak

  • www.nusabali.com-car-free-day-cfd-di-klungkung-dan-tabanan-dimeriahkan-lomba-lato-lato

Apabila berdampak positif, Bupati Suwirta akan mengagendakan lomba tersebut, namun dia mengingatkan anak-anak jangan lupa belajar dan bantu orangtua.

SEMARAPURA, NusaBali
Ada suasana berbeda saat
pelaksanaan Car Free Day (CFD) di kawasan Alun-alun Ida Dewa Agung
Jambe, Kota Semarapura, Klungkung, Minggu (8/1) pagi.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta membuat kegiatan spontanitas, yakni Lomba Lato-lato. Tidak hanya di Klungkung, CFD di kawasan Jalan Pahlawan Tabanan juga dimeriahkan lomba lato-lato yang langsung diserbu anak-anak untuk menjadi peserta.

Lomba lato-lato khusus anak-anak usia SD dan SMP di CFD Klungkung disambut antusias oleh ratusan peserta yang hadir di CFD. Warga pun heboh. Bupati Suwirta sampai meminta penonton agak mundur untuk memberi ruang bagi peserta lomba. Teknis lomba ini dinilai berdasarkan peserta yang paling lama bisa memainkan lato-lato tanpa berhenti. Begitu berhenti maka dinyatakan langsung gugur. Lomba ini diawali demonstrasi secara serentak untuk mencari 20 besar.

Suara lato-lato pun membentuk sebuah lantunan seperti suara tonggaret di pepohonan. Selanjutnya diseleksi untuk mencari 10 besar. Kemudian 10 besar ini kembali diadu untuk mencari 5 besar. Juara I mendapatkan hadiah sebesar Rp 400.000, Juara II Rp 300.000, juara III Rp 200.000, juara IV dan V masing-masing Rp 100.000 plus payung, juara VI mendapat Rp 100.000, dan juara VII-X dapat payung.

Setelah itu juga ada babak tambahan, yakni kreatif dengan hadiah Rp 200.000 bagi peserta yang memainkan lato-lato diisi dengan gerakan seperti kaki dilipat satu, joged dan gerakan lainnya. Total hadiah Rp 1,7 juta dari dana pribadi Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta menambahkan di satu sisi melihat ada satu fenomena di mana anaknya sendiri, setelah main lato-lato sama kakaknya HP-nya bergeser. Jadi ada sisi positif main lato-lato ini membuat anak anak konsentrasi ke lato-lato. "Setiap hari biasanya main game apalagi libur. Akhirnya setelah saya membuka di google apa sih manfaat main lato-lato, di antaranya menguji kesabaran atau emosional, melatih otak kanan atau otak kiri," ujar Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini.

Nah oleh sebab itu bupati tidak mikir panjang maka H-1 CFD langsung buat caption di akun Facebooknya terkait lomba ini. "Saya siapkan hadiah sendiri, saya ngatur sambil jalan yang penting bisa membuat mereka bahagia. Ternyata reseponnya luar biasa," kata Bupati Suwirta. Total hadiah sebesar Rp 1,7 juta termasuk ada hadiah payung dengan brand Gema Santi. "Saya melihat dulu apabila berdampak positif nanti akan diagendakan. Namun, saya tetap mengingatkan jangan lupa belajar, dan bantu orangtua," kata Bupati Suwirta.

Menurutnya apapun yang berlebihan tentu tidak baik, jika main HP berlebihan juga tidak baik, begitupula main lato-lato berlebihan juga tidak baik. "Jadi perlu diseimbangkan," kata Bupati Suwirta. Selain itu bupati juga melihat ada perputaran ekonomi, karena penjual lato-lato langsung diburu.

Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Klungkung, I Ketut Sujana mengatakan nanti akan diagendakan khusus setiap sebulan atau 2 bulan terkait lomba lato-lato ini maupun permainan tradisional lainnya. "Mengenai di sekolah kita akan siapkan waktu khusus untuk lomba lato-lato itu, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah," ujar Sujana.

Sementara di Tabanan lomba lato-lato ini diselenggarakan Dinas PUPR PKP Tabanan sebagai koordinator dalam Car Free Day (CFD), Minggu pagi kemarin. Kepala Dinas PUPR PKP Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra mengatakan lomba lato-lato sekedar untuk meramaikan. Tak sampai dibuat mengkhusus melibatkan masyarakat umum meskipun telah diumumkan melalui website Dinas PUPRPKP Tabanan. "Kami buat lomba untuk meramaikan acara kebetulan diijinkan sama pak bupati," katanya.

Kata dia, dalam lomba lato-lato ini ada 14 anak-anak yang ikut. Peserta yang ikut adalah mereka yang sedang datang ke acara Car Free Day tersebut. "Durasi lomba lato-lato ini dinilai lamanya mereka memainkan disertai atraksi mengangkat kaki ataupun mengangkat tangan. Karena jika diam tanpa atraksi bisa sampai 3 jam dimainkan. Makanya tadi (kemarin) pemenangnya paling lama bertahan 6 menit. Kita cari pemenang 1, 2, dan 3," jelas Dedy sapaan akrabnya.

Kepada pemenang diberikan hadiah tidak banyak. Untuk yang juara I diberikan hadiah Rp 300.000, juara II Rp 200.000, dan juara III Rp 100.000. "Karena saking ngetren permainan ini, banyak peserta yang kecewa karena lambat datang. Sebab lomba memang dimulai pukul 07.00 Wita," ungkap Dedy. Untuk selanjutnya tegas Dedy, dia belum bisa mengetahui apakah lomba lato-lato ini akan diselenggarakan pada Car Free Day berikutnya karena tergantung panitia. "Tadi kebetulan kita (PUPR PKP) yang koordinator," tegasnya. Bahkan tak hanya lomba lato-lato, kegiatan Car Free Day kemarin juga diisi hiburan joged bumbung dan sejumlah stand UMKM. *wan, des

Komentar