nusabali

Gilimanuk Antisipasi Lonjakan Arus Balik

  • www.nusabali.com-gilimanuk-antisipasi-lonjakan-arus-balik
  • www.nusabali.com-gilimanuk-antisipasi-lonjakan-arus-balik

Arus balik wisatawan yang merayakan tahun baru di Bali diperkirakan melonjak antara tanggal 1 dan 2 Januari 2023.

NEGARA, NusaBali
Puncak arus balik wisatawan domestik (wisdom) dari Bali menuju Jawa dalam masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023, diperkirakan terjadi tepat setelah tahun baru antara Minggu (1/1) dan Senin (2/1). 

Sebagai upaya antisipasi ketika terjadi kepadatan arus balik di Pelabuhan Gilimanuk, dari pihak Polres Jembrana menyiapkan pola rekayasa arus lalu lintas dengan menyiapkan kantong parkir di areal Terminal Kargo Gilimanuk.

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, Jumat (30/12), mengatakan, sebelumnya puncak arus wisdom masuk Bali pada masa angkutan Nataru, terjadi pada Selasa (27/12) lalu. Dalam sehari tersebut, ada sekitar 30.000 orang masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk.

"Arus balik kita antisipasi tanggal 1, 2, dan 3 Januari. Kami sudah siapkan lahan parkir yang digunakan untuk antrean apabila di pelabuhan cukup padat. Sehingga tidak menganggu di jalan utama," ujar AKBP Juliana.

Meski diantisipasi selama tiga hari, AKBP Juliana mengatakan, ada kemungkinan puncak arus balik terjadi antara tanggal 1 Januari atau 2 Januari. Mengingat anak-anak di Jawa, diketahui sudah akan kembali sekolah pada Senin (2/1/2023).

"Kemungkinan tanggal 1 Januari nanti, sorenya sudah mulai ramai. Karena kalau pagi, mungkin masih istirahat setelah tahun baruan dan balik siangnya. Namun ada juga kemungkinan yang mungkin tidak mengajak anak, nanti akan sudah balik tanggal 2 Januari," ucap AKBP Juliana.

Menurut AKBP Juliana, nantinya di areal Kargo Terminal Gilimanuk akan disiapkan sejumlah loket tiket penyeberangan. Namun, pihaknya mengimbau agar para wisdom saat arus balik nanti, sudah membeli tiket secara online sehingga tidak ada penumpukan antrean di loket tiket.

"Polanya nanti sama seperti pas Lebaran. Jadi kalau situasi padat, kita masukan ke Terminal Kargo. Tetapi kalau masih normal, kita tetap arahkan lewat jalan utama," ujar Kapolres Jembrana asal Gianyar ini.

Di samping persiapan rekayasa arus tersebut, AKBP Juliana mengaku, telah berkoordinasi kepada seluruh Polres di Bali untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas di wilayah masing-masing. Termasuk mengatur pembatasan operasional truk non logistik sehingga tidak memperparah kedapatan arus balik wisdom di Gilimanuk.

Secara terpisah, General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Muhammad Yasin mengatakan, dalam masa angkutan  Nataru kali ini, telah dipersiapkan sebanyak 48 Kapal Motor Penumpang (KMP) di Ketapang-Gilimanuk. Namun saat arus masuk wisdom ke Bali pada masa angkutan Nataru kali ini, sementara masih bisa dilayani dengan mengoperasi 28 KMP.

"Masih skema normal. Karena penumpang juga tidak terlalu banyak. Situasi lancar padat. Dan cuaca pun cukup mendukung sehingga masih bisa terlayani dengan skema normal. Terkecuali nanti memang terlalu padat, bisa dilakukan penambahan kapal," ujar Yasin.

Menurut Yasin, jika dibandingkan Nataru saat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dan tahun 2021 lalu, memang terjadi peningkatan arus penumpang dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya. Namun arus penumpang selama masa angkutan Nataru tahun ini, masih berada di bawah jumlah penumpang masa angkutan Nataru sebelum pandemi pada tahun 2019.

Sesuai data penyeberangan secara kumulatif sejak H-8 Natal per tanggal 17 Desember hingga H+4 Natal per tanggal 29 Desember tahun ini, tercatat 609.645 orang penumpang yang menyeberang di lintas  Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Kemudian untuk kendaraan sebanyak 146.760 unit yang terdiri dari 30.709 unit kendaraan roda dua, 64.962 unit kendaraan roda empat, 8.678 unit bus, dan 42.391 unit truk.

Sementara pada periode yang sama pada 2019, tercatat ada sebanyak 889.602 penumpang yang menyeberang di lintas  Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Kemudian untuk jumlah kendaraan mencapai 209.112 unit yang terdiri dari 62.575 unit kendaraan roda dua, 90.604 unit kendaraan roda empat, 12.167 unit bus, dan 43.766 unit truk. 7ode

Komentar