nusabali

Bus Damri di Bangli Dioperasionalkan

  • www.nusabali.com-bus-damri-di-bangli-dioperasionalkan

Warga pengguna angkutan umum di Bangli mulai Senin (22/5) bisa menikmati layanan bus Damri.

BANGLI, NusaBali
Tarif bus Damri rute Bangli–Songan sebesar Rp 5.000 sekali naik. Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan memberikan subsidi, sehingga tarif di bawah standar.

Rute yang ditempuh bus Damri yaitu Bangli – Penelokan – Kedisan – Toya Bungkah; Bangli – Penelokan – Kedisan – Songan; Lateng, Madenan – Tejakula – Singaraja. Rute ini masih akan dikaji dan dievaluasi lagi, disesuaikan di daerah mana yang masih kurang transportasi.

Jika tarif Bangli – Songan sebesar Rp 5.000 untuk sekali naik, tarif Bangli – Tejakula (Kabupaten Buleleng) berkisar Rp 10.000.

“Masyarakat Bangli di pedesaan bisa menikmati fasilitas yang disiapkan pemerintah ini,” ungkap Bupati Bangli I Made Gianyar saat launching pengoperasian bus Damri, Senin pagi kemarin.

Bupati Made Gianyar berharap masyarakat mulai beralih menggunakan trasportasi publik, terlebih lagi Bangli sekarang sudah memiliki bus perintis yang bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. “Di samping bisa menekan polusi udara, kehadiran bus perintis Damri di Kabupaten Bangli bisa menjadi alternatif transportasi publik,” imbuhnya. Dikatakan pula untuk trayek Bangli – Songan rencana diambil 2 kali dalam sehari, tetapi untuk waktu masih dikoordinasikan.

Disinggung soal halte untuk memudahkan masyarakat berkumpul agar bisa memanfaatkan bus Dumri, Bupati Made Gianyar mengatakan pihaknya sudah merencanakan hal tersebut. Rencananya halte akan dibangun di beberapa titik. “Mungkin nanti halte bisa dibangun di Pengotan, dan beberapa lokasi lain,” ungkapnya.

Sementara ini bus Damri terparkir di halaman kantor UPT Pelaksana Teknis Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Bangli, mengingat terminal Bangli belum bisa dipergunakan. “Tunggu tahun ini, terminal Bangli sudah bagus,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Bangli I Gede Artha, menegaskan dalam hal ini Pemkab Bangli hanya sebagai pengguna. Mekanisme kerja sama sepenuhnya antara Kementerian Perhubungan dengan PT Damri bersama dengan pihak ketiga. “Petugas yang ditunjuk mengemudikan bus langsung dari Damri, yang jelas Bangli sebagai pengguna,” tandas Artha.

Disinggung mengenai kewajiban yang harus dipenuhi pemkab, Artha mengungkapkan bahwa Pemkab Bangli tidak mengeluarkan anggaran sepeser pun. Pemkab hanya mengurusi masalah izin trayek saja. Sedangkan untuk trayek lintas kabupaten, Pemprov Bali yang mengeluarkan izinnya. “Semuanya sudah diatur pusat. Kami di kabupaten tinggal terima bersih saja,” jelasnya.

Sementara ini ada lima pengemudi, lima orang kernet untuk lima bus Damri yang siap melayani masyarakat. Angkutan umum tersebut terdiri dari tiga bus dan dua mini bus. *e

Komentar