nusabali

Badai Pandemi Berlalu, Geliat Aktivitas Masyarakat Perlahan Bangkit

  • www.nusabali.com-badai-pandemi-berlalu-geliat-aktivitas-masyarakat-perlahan-bangkit

GELIAT aktivitas masyarakat Bali perlahan bangkit kembali setelah badai pandemi Covid-19 melanda. Kesenian, kegiatan adat, budaya, dan agama sudah berjalan dengan pola tatanan hidup baru. 

Semua berkat kedisplinan dan kepatuhan masyarakat Bali melaksanakan semua imbauan pemerintah dalam upaya menekan laju penyebaran virus Corona.

Kedisplinan dan kepatuhan masyarakat Bali terhadap imbauan pemerintah dibuktikan dengan capaian vaksinasi tertinggi se-Indonesia, pada 2022 ini sekitar 80 persen masyarakat Bali sudah tervaksin, sehingga pemerintah memberikan banyak kelonggaran agar bangkit lebih cepat. Buah dari pencapaian itu secara perlahan membuka ruang-ruang, di mana sebelum terkunci rapat. Kegiatan kesenian yang awalnya dilarang, diizinkan kembali digelar. Kegiatan adat, budaya, dan agama yang sebelumnya dibatasi, kini tidak lagi.

Ambil contoh, Pesta Kesenian Bali (PKB) yang pada tahun 2019 tak bisa digelar dan pada 2021 digelar hanya melalui hybrid (perpaduan daring dan luring), akhirnya bisa kembali dilaksanakan secara langsung pada 2022. PKB ke-44 yang berlangsung 12 Juni hingga 13 Juli, dibuka secara resmi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Semaraknya luar biasa, sekitar 2.400 seniman dari sembilan kabupaten/kota terlibat.

Mendagri Tito Karnavian mengatakan, penyelenggaraan PKB ke-44 menjadi momentum penting untuk kembali bangkitnya ekonomi dan pariwisata dari dampak pandemi Covid-19. “Kita tahu Bali kaya dengan seninya. Acara pesta Kesenian sudah lebih dari empat dasawarsa menghasilkan kelestarian budaya, para senimannya bahkan telah menjadi maestro,” kata Tito Karnavian seperti dilansir Antara, Minggu (12/6) di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi Niti Mandala, Denpasar. 

Mewakili Presiden Joko Widodo, Mendagri Tito Karnavian juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan PKB, terlebih karena dapat terlaksana secara langsung dan masif. “Acara ini bisa berlangsung ketika kita cukup ‘confidance’ bahwa pandemi Covid-19 sudah cukup terkendali,” ujarnya sembari mengatakan, Bali paling terdampak pandemi karena pendapatannya bergantung pada pariwisata.

Event besar lainnya yang juga sukses di gelar di Pulau Bali dan menggeliatkan aktivitas warga Bali adalah NIVLOX Lite Night Vo.4 yang digelar pada 20 Agustus lalu. Event musik ini adalah event musik pertama yang diselenggarakan kembali di Pulau Peninsula kawasan The Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, setelah pandemi Covid-19 melanda dua tahun lebih. Saat event berlangsung diperkirakan 10.000 orang hadir secara langsung.

Penyelenggaraan KTT G20 pada 15-16 November lalu adalah salah satu yang paling fenomenal. KTT G20 yang dibuka resmi Presiden Joko Widodo dihadiri sejumlah kepala negara dan para delegasi. Banyak pihak menilai perhelatan KTT G20 menggerakkan perekonomian Bali. Gubernur Bali Wayan Koster menilai pariwisata mulai pulih ekonomi mulai bangkit karena angka vaksinasi yang tinggi, sehingga kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, semakin meningkat. 

Pertumbuhan ekonomi Bali yang mengkilap, sambung dia, juga tak terlepas dari penyelenggaraan KTT G20. Tingkat hunian hotel pun meningkat, terutama di lokasi perhelatan KTT G20 di Nusa Dua. “Saya kira ini dampak dari sejumlah rangkaian pertemuan Presidensi G20 di Bali, sehingga tingkat hunian hotel sekarang sudah sangat tinggi, 60 sampai 85 persen. Bahkan, di daerah Kuta Selatan sudah mencapai 80 sampai 90 persen,” ungkap Koster, Jumat (18/11), seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Geliat aktivitas masyarakat Bali yang kembali bangkit juga dapat terlihat di sektor nonesensial, perlahan sudah berjalan seperti sediakala, bahkan bisa 100 Work From Office (WFO) seperti sekarang. Masyarakat kebanyakan kini bahkan telah melepas masker yang sebelumnya selalu dikenakan saat Covid-19 lagi marak-maraknya.

Kemudian, supermarket, hypermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari juga sudah beroperasi seperti biasa. Bahkan kini diberlakukan kapasitas pengunjung 100 persen, sehingga masyarakat bebas berkunjung dan berbelanja kapanpun. Sektor pendidikan juga sudah berjalan mendekati normal. Jika sebelumnya seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Bali, melaksanakan kegiatan belajar maupun perkuliahan secara daring, namun kini sudah tatap muka. Seperti kata orang bijak, dalam kesulitan pasti ada kemudahan, pandemi Covid-19 benar-benar memberikan pelajaran berharga, positifnya sektor pendidikan kini lebih aware pentingnya teknologi dalam mengembangkan sistem pembelajaran.

Pada sektor transportasi, seperti kendaraan umum, angkutan massal, taksi (konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental, pemerintah telah memberlakukan pengaturan kapasitas maksimal 100 persen. Walau begitu persyaratan perjalanan dalam maupun luar negeri baik menggunakan pesawat udara, bus, kapal laut, dan kereta api, juga tetap mengikuti ketentuan yang diatur oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional. Untuk kali pertama pula pada momentum libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), pemerintah pusat tidak diberlakukan penyekatan mobilitas masyarakat. Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya berencana menerapkan tes Covid-19 secara acak, seperti di terminal penumpang, rest area, pos pelayanan di pintu kelur-masuk atau wilayah perbatasan antar provinsi maupun kabupaten/kota hingga di pelabuhan penyebrangan.

Melihat realitas yang terjadi, masyarakat di Bali sepertinya sudah bisa move on dari masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19. Masyarakat mulai terbiasa beraktivitas secara outdoor, seperti berlibur, menonton konser musik, menghadiri festival, dan lain sebagainya. Ini seperti menjadi titik balik kehidupan normal baru, tanpa bayang-bayang Covid-19.

Sinyal itu diperkuat oleh pernyataan Presiden Joko Widodo yang berencana mengakhiri PPKM pada penghujung 2022. Hal yang menjadi pertimbangan salah satunya penurunan angka kasus positif Covid-19. “Hari ini (kemarin), kasus harian kita berada di angka 1.200, dan mungkin nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita,” kata Presiden Jokowi pada Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, di Jakarta, Rabu (21/12) seperti dilansir Antara.

Bila PPKM benar-benar berakhir menjadi kado bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sebab yang ditunggu-tunggu sudah di depan mata, beraktivitas normal dengan tatanan hidup baru. 7

Komentar