nusabali

Dinkes Pastikan Pasien BPJS Kesehatan Tak Telantar

  • www.nusabali.com-dinkes-pastikan-pasien-bpjs-kesehatan-tak-telantar

Meskipun RSUD Sanjiwani tipe B, pasien BPJS Kesehatan masih bisa diterima.

GIANYAR, NusaBali - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar merupakan bagian dari tim audit Rumah Sakit Umum (RSU) Famili Husada Gianyar. 

BPJS Kesehatan Cabang Klungkung putuskan kerja sama karena RSU Famili Husada wanprestasi. Dinas Kesehatan Gianyar memastikan peserta BPJS Kesehatan tak telantar.

Plt Kadis Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni mengatakan, saat permasalahan diperbaiki oleh RSU Famili Husada, maka kerja sama dengan BPJS Kesehatan kemungkinan bisa berlanjut. Namun keputusannya ada di BPJS Kesehatan. “Ada wanprestasi, ada perjanjian yang dilanggar oleh Famili Husada. Kami hanya memastikan masyarakat Gianyar yang menggunakan BPJS di Famili Husada tidak telantar,” ujar Ariyuni, Kamis (22/12). Ariyuni memastikan para pasien BPJS Kesehatan di RSU Famili Husada tidak telantar. Sebab RSU Famili Husada merupakan RS tipe C sehingga para pasien cukup mudah untuk pindah ke rumah sakit lainnya. 

Ariyuni menjelaskan, RS tipe C di Kabupaten Gianyar yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan cukup banyak. Meskipun RSUD Sanjiwani tipe B, pasien BPJS Kesehatan masih bisa diterima. “RSU Famili Husada tipe C, jadi pasien bisa ke RSUD Sanjiwani yang tipe B,” ujar Ariyuni. Terkait rekam medis yang telanjur di RSU Famili Husada, menurut Ariyuni tidak berpengaruh jika ingin pindah rumah sakit. Sebab rata-rata dokter di RSU Famili Husada juga bekerja di rumah sakit rujukan BPJS Kesehatan seperti RSUD Sanjiwani. “Jadi bisa dibicarakan dengan dokternya. Carilah rumah sakit di mana dokternya itu juga bertugas,” saran Ariyuni. 

Sebelumnya diberitakan, BPJS Kesehatan Cabang Klungkung akhiri perjanjian kerja sama dengan RSU Famili Husada per 31 Desember 2022 ini. Namun, kerja sama tetap dilanjutkan pada 6 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan di Gianyar. Direktur RSU Famili Husada, dr I Made Koen Verawan saat dikonfirmasi membenarkan kondisi tersebut. Alasannya, penghentian kerja sama karena ada sejumlah kekurangan pada rumah sakit yang dipimpinnya. Namun dia enggan menyampaikan secara detail terkait kekurangan tersebut. “Cukup banyak sih, kami diberikan waktu selama setahun ini, mulai 2023 untuk perbaikan,” terangnya. 7 nvi

Komentar