nusabali

Hasil Rakernas Dirahasiakan

  • www.nusabali.com-hasil-rakernas-dirahasiakan

DPP PDIP sangat memahami absennya Presiden Jokowi di Rakernas, mengingat padatnya agenda kepala negara

Peserta Rakernas PDIP Disuguhi Lawar Nyawan


DENPASAR, NusaBali
Perhelatan politik Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, 20-21 Mei 2017, benar-benar tanpa publikasi ke media. Hasil Rakernas masih dirahasikan dan langsung diboyong DPP PDIP, Minggu (21/5) malam.

Rakernas yang berlangsung selama dua hari di Agung Room Inna The Grand Bali Beach Hotel ini secara resmi ditutup Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, Minggu petang pukul 18.00 Wita. Usai penutupan, dilanjut dengan acara dinner. Berbeda dengan informasi sebelumnya, tidak ada keterangan pers terkait hasil Rakernas PDIP.

Ketua Panitia Daerah Rakernas, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, mengatakan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster awalnya memperkirakan DPP PDIP bakal menyampaikan hasil akhir. Ternyata, penyampaian hasil Rakernas PDIP melalui jumpa pees itu tidak ada.

“Saya sudah koordinasikan dengan Ketua DPD PDIP Bali Pak Wayan Koster, ternyata tidak ada penyampaian hasil Rakernas ke media. Hasil Rakernas sudah ada, tapi langsung dibawa DPP PDIP ke Jakarta. Nanti kalau DPP PDIP menyampaikannya di Jakarta, silakan,” ujar Dewa Jack kepada NusaBali, tadi malam.

Dewa Jack menegaskan, yang berhak memberikan keterangan pers terkait hasil Rakernas di Sanur adalah DPP PDIP. Panitia Daerah Rakernas tidak ada kewenangan untuk itu. “Tidak ada instruksi dari Panitia Pusat Rakernas dan DPP PDIP. Jadi, kami tidak bisa menyampaikan apa pun terkait hasil Rakernas PDIP,” ujar politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng ini.

Menurut Dewa Jack, seluruh atribut partai yang sempat terpasang terkait Rakernas ini juga sudah diinstrusikan untuk dicabut. Bahkan, karangan bunga ucapan Rakernas yang dibawa sejumlah DPD PDIP dari berbagai provinsi se-Indonesia, juga tidak dibolehkan untuk dipampang.

“Ini instruksi Ketua Umum DPP PDIP Ibu Megawati. Kenapa tidak dibolehkan ada karangan bunga, saya tidak tahu,” ujar anggota Komisi II DPRD Bali yang mengaku pasang 7.000 bendera dalam rangka Rakernas PDIP di Sanur ini.

Sementara, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mohon maaf karena Rakernas berlangsung tertutup bagi media. "Kami mohon maaf, karena seluruh rangkaian acara Rakernas II yang dimulai bertepatan Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) ini dilaksanakan secara tertutup," tandas Hasto di Sanur, tadi malam. "Karena memang ini bagian dari konsolidasi dan bagaimana partai merancang evaluasi program-program ke depan," tambahnya.

Hasto menegaskan, Rakernas di Sanur ini juga sebagai wujud komitmen PDIP terhadap 4 Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Komitmen PDIP tersebut dijabarkan dalam keputusan partai di Rakernas. "PDIP juga berkomitmen kuat untuk mendukung Bapak Jokowi-JK, sehingga program-program kerakyatan dan memperkuat alat pertahanan negara menjadi bagian utama terhadap dukungan yang efektif sebagai parpol pendukung pemerintah," beber Hasto.

Menurut Hasto, peserta Rakernas ingin mewujudkan PDIP sebagai partai rakyat, menyatu dengan nadi kerakyatan, sehingga rekomendasi yang dihasilkan akan menjadi acuan langkah strategis Partai Banteng Moncong Putih. Hasto membuka sedikit bocoran soal materi yang dibahas di Rakernas PDIP. Intinya, Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 dibahas detail, tapi hanya untuk konsumsi internal.

Terkait ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam Rakernas PDIP kali ini, menurut Hasto, pihaknya memahami karena padatnya agenda kepala negara. Pengurus DPP PDIP dan DPD PDIP sudah tahu agenda Jokowi saat hari pembukaan Rakernas, Sabtu (20/5) lalu.

"Kami sangat memahami skala prioritas dan tugas-tugas Bapak Presiden, mengingat ada undangan 20 Mei 2017 untuk KTT di Arab Saudi. Itu sangat penting dan strategis," ujar Hasto. "Sehingga dengan komunikasi politik yang intens tersebut, baik program pemerintah maupun kepartaian dapat bersinergi. Sejatinya pemerintahan Pak Jokowi adalah pemerintahan yang menjabarkan Tri Sakti Bung Karno."

Sementara itu, acara penutupan Rakernas PDIP di Sanur kemarin berlangsung sampai malam. Ada acara dinner peserta Rakernas PDIP sambil menonton tari pergaulan Joged Bumbung. Menariknya, peserta Rakernas tadi malam disuguhi menu masalan lawar nyawan (lebah). Bahkan, sempat tersiar kabar lawar nyawan yang dibawa anggota Fraksi PDIP DPRD Badung, I Nyoman Satria, akan disuguhkan pula untuk Megawati. Namun, sampai acara makan malam dimulai, Megawati ter-nyata tidak ikut bergabung di lokjasi acara dinner yang digeloar di tepi pantai tersebut. *nat

Komentar