nusabali

Pedagang Penjor Raup Cuan Jutaan

  • www.nusabali.com-pedagang-penjor-raup-cuan-jutaan

SINGARAJA, NusaBali
Hari Raya Galungan dan Kuningan menjadi berkah tersendiri bagi Komang Muliani, 44, pedagang penjor dsn ornamen penjor di Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Dengan berjualan penjor, ia mampu meraup omzet jutaan rupiah. Menjelang hari raya, warungnya ramai didatangi pembeli yang mencari ornamen atau bambu yang digunakan sebagai penjor Galungan.

Muliani sudah menggeluti usaha ini sejak 20 tahun silam.Menjelang hari Raya Galungan, ia membanderol penjor yang sudah jadi dengan harga mulai Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu. Murah dan mahalnya tergantung variasi yang ada di penjor. "Kalau bambu kita didatangkan langsung dari Desa Tigawasa. Kalau harga bambu untuk penjor tergantung ukuran, yang kecil Rp 40 ribu, yang besar Rp 100 ribu," ujarnya, Kamis (5/1) siang.

Selain penjor jadi, pembeli juga bisa membeli ornamen penjor seperti balon, lengkungan, sampian, ubag-abig, sanggah penjor, lambang swastika, dan ornamen lainnya yang dibanderol mulai harga Rp 30 ribu.

Kata Muliani, peningkatan pembeli terjadi pada hari Penampahan atau satu hari menjelang Hari Raya Galungan. Kata dia, sebagian besar pembeli biasanya adalah orang-orang yang pulang dari merantau yang tak sempat mebuat penjor sendiri. "Saat hari penampahan paling ramai, bisa sampai malam. Kalau yang nyari paling banyak memang yang kerja di luar daerah. Rata-rata dari dalam Kota Singaraja saja," kata dia.

Muliani mengungkapkan, biasanya dalam sekali hari raya Galungan, bisa meraup omzet hingga Rp 5 juta dari berjualan penjor dan ornamennya tersebut. Nominal itu bisa ia dapat hanya dengan beberapa hari saja. Namun, ia mengakui omzet penjualan tersebut sempat menurun, saat Covid-19 masih tinggi beberapa waktu lalu. "Tapi saat ini sudah meningkat lagi mungkin karena ekonomi sudah pulih," ucapnya. *mz

Komentar