nusabali

Ny Antari Jaya Negara Apresiasi Workshop 'Merawat Perkawinan'

  • www.nusabali.com-ny-antari-jaya-negara-apresiasi-workshop-merawat-perkawinan

DENPASAR, NusaBali - Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara menghadiri workshop ‘Merawat Perkawinan’ yang digelar oleh Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu bekerja sama Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Jumat (16/12).

Workshop tersebut banyak mengulas soal merawat perkawinan agar tetap kuat untuk melandasi kokohnya keluarga dan mengurangi angka perceraian.

“Selamat mengikuti kegiatan ini, karena tentu nanti materi yang diulas dalam workshop akan banyak berkaitan dengan perkawinan yang dijalani. Terima kasih kepada tim Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu yang telah berupaya memfasilitasi kegiatan positif seperti ini,” ujar Ny Antari Jaya Negara.

Seminar yang digelar di Kesiman Kertalangu itu dibuka oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI Prof Dr Drs I Nengah Duija. Selain Ny Antari Jaya Negara, hadir pula Ketua GOW Denpasar Ny Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Denpasar Ny Ida Ayu Widnyani Wiradana, dan Ketua Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu Ida Ayu Alit Maharatni.

“Selaku Dirjen Bimas Hindu, saya menyambut baik sekali penyelenggaraan acara ini. Karena dalam agama Hindu, sebuah perkawinan itu sangat sakral. Banyak sekali hal dalam perkawinan yang harus dilandasi dengan nilai-nilai agama agar perkawinan itu menjadi perkawinan yang baik,” tutur Nengah Duija.

Nengah Duija juga menekankan pentingnya pembekalan yang harus diberikan kepada para calon pengantin Hindu yang nantinya akan menjalankan perkawinan. Dia menilai di masa kini, kekhawatiran akan persoalan sosial sering berbenturan dengan konsep dan nilai agama.

“Maka tentu menjadi sangat penting, agar pembekalan terkait dengan konsep nilai agama dalam perkawinan harus diberikan sejak dini. Doktrin agama soal mana yang menjadi larangan dan mana yang menjadi perintah yang harus dijalankan agar bisa terus menerus diberikan kepada para calon pengantin dan juga suami istri pelaku perkawinan itu sendiri,” lanjut Nengah Duija.

Ida Ayu Alit Maharatni mengemukakan, penyelenggaraan seminar ini diinisiasi untuk memberikan pembekalan pada suami istri untuk menuju keluarga Hindu yang sukhinah.

“Tidak ada usia perkawinan yang tidak rentan. Bahkan ada usia yang sudah memasuki 30 tahun masih bisa mengalami perceraian. Untuk itu, kami merasa perlu mengadakan workshop ini untuk membekali pasangan suami istri. Karena perkawinan yang kuat merupakan landasan keluarga yang kokoh dan juga bahagia,” ujarnya.

Selain workshop, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan draft Perwali mengenai Konseling Pra Perkawinan kepada Kepala Bagian Hukum Setda Kota Denpasar Komang Lestari Kusuma Dewi.

Workshop ini digelar selama 2 hari, 17 – 18 Desember 2022, menghadirkan pembicara, Psikolog Dra Retno Indaryati Kusuma, akademisi Bidang Agama dan Budaya UNHI Prof Dr IB Yudha Triguna, serta Seksolog Prof Dr dr J Alex Pangkahila. *bin

Komentar