nusabali

Bank BPD Bali Komit Tingkatkan Kualitas UMKM

Dari Kunjungan ke Nusa Penida

  • www.nusabali.com-bank-bpd-bali-komit-tingkatkan-kualitas-umkm

DENPASAR,NusaBali
PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) tetap berkomitmen mendukung penguatan  UMKM.

Hal itu sesuai dengan salah satu fungsi dari Bank BPD Bali meningkatkan kualitas UMKM tersebut. Salah satu komitmen  dukungan itu adalah dengan memperkuat akses permodalan melalui skema bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Direktur Operasional (Dirops) Bank BPD Bali Ida Bagus Gede Setia Yasa atau yang akrab dipanggil Gusde Setia Yasa  menyampaikan hal itu dalam kunjungan kepada UMKM binaan Bank BPD Bali serangkaian kegiatan media gathering di Nusa Penida, Klungkung, Jumat (23/12)- Sabtu (24/12).

UMKM  khususnya binaan Bank BPD Bali, yakni  Kelompok Tani Rumput Laut “Sari Segara” di  Banjar Semaya, Desa Suana dan Kelompok Industri Tenun “Winangun Asri”  di Desa Pakraman Karang, Desa Pejukutan.

“Memang kegiatan kali ini adalah mengunjungi  Nusa Penida, yakni UMKM  yang nota bene, sektor mikro kecil,” ujar  Gusde Setia Yasa.

Hal itu, kata dia sebagaimana peran Bank BPD Bali  yang memiliki fungsi meningkatkan kualitas UMKM. Dikatakan untuk sektor  usaha mikro kecil, Bank BPD Bali punya beberapa jenis kredit. Khususnya KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang merupakan program pemerintah.
Dikatakan  ada  kredit super mikro, mikro dan kecil, yang punya platform  katagori tertentu.

”KUR diberikan dengan  suku bunga lebih kecil, sehingga tingkat pertumbuhan kredit produktif, khususnya di Bali men-triger perkembangan perekonomian pasca Covid-19 menjadi satu peluang dan kesempatan,”  paparnya.

Berkembang dan  bergeliatnya sektor pariwisata di Nusa Penida, kata Gusde Setia Yasa, tentunya para nasabah membutuhkan permodalan. Salah satunya petani rumput laut. Dikatakan, itu bisa dibuatkan klaster, untuk area tertentu dengan jenis produk yang sama di pasar.

 “Namun tetap dengan prinsip kehati-hatian atau prudential banking, karena  itu merupakan suatu keharusan.” tandasnya.

Sebelumnya pelaku UMKM mengatakan permodalan merupakan salah satu persoalan yang dihadapi. Apalagi saat ini harga bibit rumput laut tinggi.

Ketua Kelompok Petani  Rumput Laut Sari Segara, I Nyoman Sudastra yang memiliki 32 anggota petani mengatakan harga bibit rumput laut sampai Rp80 ribu per bentang (panjang tali sebagai media menanam rumput laut). Harga bibit tersebut cukup tinggi, bagi petani. Terkait itulah dia berharap ada bantuan permodalan bagi petani  untuk usaha  budidaya rumput laut.

Selain  permodalan, penyakit ais-ais (busuk batang) dan serangan hama ikan terhadap rumput laut  adalah persoalan lain  yang dihadapi petani. Penyakit ais-ais diakibatkan curah hujan yang tinggi belakangan ini .

“Petani berharap butuh modal bibit, jaring penghalang ikan (hama), tali baik rapia dan nilon. Permodalan yang sangat diharapkan kelompok tani,”  harapnya.

Rumput laut sendiri selain sebagai komoditi ekspor, juga bisa dibuat olahan makanan. Diantaranya kerupuk, dodol dan selei. Pembuatan krupuk rumput laut dilakukan para ibu-ibu petani rumput laut. Malah  untuk  pemasaran sudah jalan, melalui beberapa super market di Nusa Penida.

Selain melakukan kunjungan kepada pelaku UMKM, khususnya  UMKM binaan, rombongan Bank BPD Bali bersama media melaksanakan persembahyangan di Pura Penataran Ped, Nusa Penida. *K17.

Komentar