nusabali

Tari Kecak Primadona Atraksi Seni Budaya di GWK

  • www.nusabali.com-tari-kecak-primadona-atraksi-seni-budaya-di-gwk

MANGUPURA, NusaBali.com - Aksi para penari kecak Garuda Wisnu Kencana menjadi atraksi seni budaya unggulan dan ditunggu-tunggu wisatawan di area Festival Park, GWK Culture Park, Kuta Selatan, Badung, Bali.

GM Marketing Communication & Event GWK Cultural Park, Andre Prawiradisastra mengatakan pihaknya menampilkan pertunjukan seni budaya salah satunya Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana untuk menghibur para pengunjung dan wisatawan yang datang ke GWK. 

“GWK itu Culture Park, jadi tidak bisa lepas dari yang namanya culture sehingga kita harus memberikan yang berhubungan dengan budaya. Maka dari itu dari jam 11.00 sampai jam 19.00 malam itu full setiap jam pasti ada performance dan ditutup dengan kecaknya GWK. 

Hal ini pun sejalan dengan visi dan misi kami untuk menjadi objek wisata terbaik yang mendukung pelestarian dan perkembangan seni budaya di Bali. Kecak kita juga unik hanya kita saja yang memiliki kecak yang berkolaborasi dengan ogoh-ogoh,” ujar GM Marketing Communication & Event GWK Cultural Park, Andre Prawiradisastra.

Andre Prawiradisastra pun mengatakan pertunjukan Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana sudah ada sejak tahun 2018 dan pihaknya turut bekerjasama dengan pihak banjar di sekitar kawasan Ungasan, Kuta Selatan, Bali untuk memberdayakan masyarakat Bali agar mau tampil dan terlibat di GWK Culture Park.

“Tari kecak ini kami hadirkan setiap hari pada pukul 18.00 sampai 19.00 Wita untuk melengkapi atraksi wisata liburan bagi wisatawan," katanya.

Ia juga menambahkan, GWK yang saat ini menjadi salah satu tempat pariwisata favorit di Bali tiap harinya mampu dikunjungi oleh hampir 2.000 sampai 5.000 pengunjung tiap harinya. 

Justru jumlah fantastis itu, lanjut Andre terjadi pada pukul 17.00 sampai 19.00 karena pengunjung menantikan pertunjukan Tari Kecak GWK. Sehingga Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana itu diharapkan dapat menjadi Signature Art Performance di GWK Cultural Park dan tidak ada biaya tambahan untuk pengunjung yang akan menyaksikan pementasan tari kecak itu.

"Kami harap pementasan Tari Kecak ini dapat menghibur para pengunjung dan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi GWK Culture Park. Untuk menonton Tari Kecak ini pun sudah include tiket masuk dan ada 15 pertunjukan setiap hari dan setiap jam. Kalau mereka ingin keluar dari GWK dan masuk lagi pada sore hari itu bisa jadi bisa puas mereka menonton pertunjukkannya,” ucapnya.

Pengunjung yang memadati area Festival Park itu pun sampai tertegun melihat pertunjukan Tari Kecak dari awal hingga akhir. Tak jarang mereka mengambil handphone untuk mengabadikan momen menyaksikan Tari Kecak GWK.

“Antusias penonton itu luar biasa sih karena kita kecaknya beda, pertama ada ogoh-ogoh lalu ada properti yang berbeda dari yang lainnya. Ketiga hanya kita yang kecaknya ada musikal artinya pertunjukannya itu dengan backsound musik, jadi total yang mereka (pengunjung) dapatkan yakni puas dari segi visualnya, puas dari ceritanya tentang Garuda Wisnu Kencana dan Puas dari segi audionya juga,” tandasnya. 

Salah satu pengunjung, Dani Rahmaf, 19, mengatakan ini kali pertamanya menonton Tari Kecak secara langsung. 

“Bagus sekali ternyata Tari Kecak ini karena kita juga bisa sekaligus melihat patung GWK yang menjadi latar dari pertunjukan ini,” ujar influencer asal Banyuwangi, Dani Rahmaf ketika ditemui sesuai menonton pertunjukan Tari Kecak, Sabtu (17/12/2022) petang. 

Ia sebagai seorang influencer pun berharap bagi semua pelancong agar berkunjung ke Bali terutama ke Garuda Wisnu Kencana untuk melihat keindahan patung tertinggi ke-4 di dunia dan melihat pertunjukan seni dan budaya Bali di GWK. *ris

Komentar