nusabali

BPBD Badung Kolaborasi Lintas Sektor Antisipasi Potensi Bencana Saat Nataru

  • www.nusabali.com-bpbd-badung-kolaborasi-lintas-sektor-antisipasi-potensi-bencana-saat-nataru

MANGUPURA, NusaBali.com – BMKG Pusat mengumumkan potensi bencana akibat cuaca ekstrem terjadi di Bali sepanjang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Oleh karena itu, BPBD Badung telah berkoordinasi lintas sektor guna peningkatan kesiapsiagaan.

Peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang saat perayaan Nataru ini diumumkan pada Selasa (20/12/2022) langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Berselang satu hari sejak diumumkan, sebagian wilayah di Bali pun sudah merasakan dampaknya termasuk di Denpasar dan Badung.

Kepala Pelaksana BPBD Badung I Wayan Darma menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa persiapan antisipasi potensi bencana pada akhir tahun. Kolaborasi lintas sektor pun sudah dibangun sesuai arahan Pemkab Badung.

“Sesuai arahan Bapak Bupati Badung bahwa setiap SKPD harus bersatu padu dalam penanganan potensi bencana,” ujar Darma ketika dihubungi pada Kamis (22/12/2022) siang.

Birokrat asal Gerana, Desa Sangeh ini pun membeberkan beberapa langkah yang diambil BPBD Badung guna meminimalisasi kerugian akibat bencana pada perayaan Nataru.

Pertama, BPBD Badung selaku leading sector penanganan bencana sudah melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, Badan SAR Denpasar, akademisi, pengusaha, dan tokoh masyarakat. Hal ini dilakukan demi menciptakan kesamaan persepsi dalam pergerakan penanganan bencana.

Selain itu, sebelum peringatan dini cuaca ekstrem dikeluarkan oleh BMKG Pusat pada Selasa malam, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Badung telah melaksanakan simulasi kesiapsiagaan bencana di hari yang sama.

“Tim Badung Siaga Bencana (BSB) pun akan standby 24 jam seperti biasa untuk menerima dan segera menindaklanjuti laporan masyarakat,” imbuh Darma.

Darma mengaku sudah membangun komunikasi yang intens dengan pejabat vertikal ke bawah di Kabupaten Badung seperti camat di 6 kecamatan hingga pemerintah desa dan kelurahan.

Tidak kalah penting, kata Darma, organisasi non struktural seperti Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Badung pun digandeng untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan di masyarakat. Kolaborasi dengan FPRB Badung ini terbilang mulus lantaran forum ini diketuai anggota DPRD Badung dapil Kuta, I Gusti Anom Gumanti.

“Antisipasi (potensi bencana) juga kami lakukan di wilayah destinasi wisata seperti di Kecamatan Kuta Selatan, Kuta, Kuta Utara khususnya di kawasan Tibubeneng dan Canggu, sampai ke Jembatan Tukad Bangkung di Pelaga,” ungkap mantan Camat Petang ini.

Dikarenakan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang, fokus koordinasi pun dilakukan di kawasan wisata pantai. Di samping itu, lantaran yang dihadapi BPBD Badung adalah kekuatan alam, Darma pun menghimbau agar pengelola wisata dan bendesa adat setempat senantiasa memberikan arahan kepada masyarakat untuk siaga dan waspada. *rat

Komentar