nusabali

Bupati Cup 2022 Flair Competition, Ajang Mencetak Bartender Berkualitas

  • www.nusabali.com-bupati-cup-2022-flair-competition-ajang-mencetak-bartender-berkualitas

MANGUPURA, NusaBali.com - Sebanyak 48 bartender menuntaskan kompetisi yang digelar oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Legian bersama Himpunan Bartender Indonesia (HBI), di Angkasa (Angkringan Krama Desa) Legian, Kabupaten Badung,  Selasa (13/12/2022) malam.

Peserta yang mengikuti ajang ini berasal dari seluruh Bali, baik yang masih berstatus mahasiswa hingga yang sudah bekerja sebagai bartender di bar maupun beach club di Bali.

Kompetisi terbagi menjadi dua kategori yakni kategori Beginner (pemula) dan kategori Pro Class (profesional), 38 orang peserta dengan kategori pemula dan 10 orang peserta dengan kategori profesional membuktikan dirinya untuk menyandang predikat terbaik dalam ajang Bupati Cup 2022 Flair Competition.

Setelah kontestan memperagakan kemampuannya, dewan juri pun akhirnya memutuskan 3 kontestan yang keluar sebagai juara di masing-masing kategori serta menentukan Best Cocktail di setiap kategori. 

Pada kategori Beginner , Juara I diraih oleh I Mangku Kadek Wira Negara, Juara II diraih oleh I Gede Widiastraman, Juara III diraih oleh I Kadek Agus Palguna, dan Best Cocktail diraih oleh I Kadek Puspa.

Sementara pada kategori Pro Class, Juara I diraih oleh Gede Rico Hardiana Widnyana, Juara II diraih oleh Aldi Suardana, Juara III diraih oleh Raditya Wira Handara, dan Best Cocktail diraih oleh I Wayan Edi Setiawan.

Empat pemenang tersebut berhak membawa pulang hadiah berupa plakat dan sejumlah hadiah menarik yang telah disediakan oleh panitia. 

Hadiah bagi para juara diserahkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa yang juga didampingi oleh Ketua LPM Kelurahan Legian, I Wayan Puspa Negara dan Ketua Umum HBI, Bayu Hendra.

“Saya memberikan apresiasi kepada LPM Kelurahan Legian dan kepada HBI yang sudah kreatif sekali sehingga ada kegiatan seperti ini dan memang seharusnya ada kegiatan seperti ini. Karena dengan suksesnya KTT G20 beberapa waktu lalu dampaknya sangat luar biasa, akan ada banyak event yang terselenggara di Bali karena kepercayaan yang keras di Bali ini sangat dipercaya oleh dunia Internasional,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa dalam sambutannya pada Selasa (13/12/2022) malam.

Sementara, Ketua Umum HBI, Bayu Hendra mengatakan kualitas para peserta saat ini dengan situasi pandemi dua tahun lalu sebenarnya regenerasi atau para peserta memiliki waktu lebih untuk mengasah skill dan waktu latihan yang lebih untuk flair. 

“Jadi HBI buat acara di akhir tahun 2022 memang ingin memaksimalkan sumber daya manusia yaitu dari sisi ranah skill flair ini agar tidak sampai vakum. Jadi ini awal mula setelah pandemi yang tentunya di tahun 2023 kami akan membuat event yang lebih lagi dari sisi komposisi dan edukasi untuk memaksimalkan segala sesuatu sumber daya manusia untuk regenerasi adik-adik kita agar bisa bersaing di ranah pariwisata,” ujar Ketua Umum HBI, Bayu Hendra saat ditemui di sela-sela kegiatan penutupan.

Dari sisi penilaian pun, kata Bayu Henda, para dewan juri mengalami kesulitan untuk mencari juara di masing-masing kategori karena pihaknya memiliki standar nasional yang tentunya telah dimodifikasi dengan standar internasional. 

“Hal ini kita lakukan untuk mengasah skill mereka agar nantinya jikalau mereka berada di kategori profesional mereka sudah siap dengan ketentuan standar kompetisi. Jadi tingkat kesulitannya lebih banyak,” jelasnya.

Selaras dengan hal tersebut, Ketua LPM Kelurahan Legian, I Wayan Puspa Negara mengatakan hadirnya gelaran ini dijadikannya sebuah momentum untuk kebangkitan pariwisata Legian, Kuta dan Bali. 

Gelaran yang memang baru dilaksanakan pertama kali, pihaknya mengaku gelaran ini tidak hanya akan dilakukan setiap satu tahun sekali namun gelaran ini akan selalu hadir mengikuti setiap momentum perkembangan kepariwisataan.

“Kerja sama antara LPM Kelurahan Legian dan HBI tentu akan tetap berjalan dan kita juga sudah menyusun rencana bahwa momentum-momentum penting terkait kepariwisataan kita akan ada kerja sama lagi untuk melakukan flair competition di hari-hari mendatang terutama di tahun 2023 mendatang,” jelasnya.

Ditemui seusai mengambil penghargaan, Juara I flair competition kategori Pro Class atau profesional, Gede Rico Hardiana Widnyana meluapkan kebahagiaannya setelah berhasil menduduki posisi paling atas.

“Pastinya senang dan tidak menyangka akan dapat juara satu. Mungkin karena doa dari orang tua, teman-teman dan berkat dari Tuhan bisa menjalaninya dengan baik,” ujarnya.

Gede Rico mengaku lomba kali ini bukanlah lomba pertama kali baginya melainkan lomba ke-15 untuknya. Walaupun jam terbang sudah tidak dapat diragukan lagi, namun ia tetap berlatih dan mengasah skillnya sebelum mantap melakukan perlombaan.

“Persiapannya sekitar 1 bulanan setelah tau di pamfletnya ada kategori profesional kemudian saya daftar dan puji Tuhan saya dikasih kesempatan untuk bisa hadir dan mengikuti kompetisinya. Dari situlah muncul semangat yang menggebu-gebu. Saingannya juga ketat banget karena mereka sudah senior-senior. Namun bisa satu stage dengan mereka saja saya sudah senang sekali,” ujar pria yang saat ini berstatus mahasiswa di Jurusan Management Food and Beverage Universitas Triatma Mulya.

Gede Rico berharap gelaran seperti ini bisa sering diadakan terutama didaerah Badung.

“Kompetisi ini sangat bisa mengembangkan potensi-potensi anak muda dan skill-skill mereka bisa dikembangkan kembali untuk mengikuti kompetisi dan tentunya bersaing secara sehat. Terakhir semoga saya bisa tetap terus konsisten,” pungkas Gede Rico. *ris

Komentar