nusabali

Eks Ketua PSI Jakarta Desak Internal Berbenah, Grace Natalie Bingung

  • www.nusabali.com-eks-ketua-psi-jakarta-desak-internal-berbenah-grace-natalie-bingung

JAKARTA, NusaBali
Eks Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar menyinggung perlu adanya ruang kekritisan di internal PSI. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengaku bingung dengan pernyataan Michael.

“Nggak paham saya maksudnya. Coba ditanya saja ke Mike,” ujar Grace Natalie saat dihubungi detikcom, Minggu (11/12/2022). Mike juga menyebut PSI yang sekarang tidak seperti yang dijanjikan dan dicitrakan pada saat didirikan. Menanggapi hal ini, Grace menjamin partainya tidak berubah dari nilai yang diperjuangkan.

“Saya jamin PSI tidak pernah berubah dari nilai-nilai awal yang kami perjuangkan,” ucap Grace. Sebelumnya Michael Sianipar menjelaskan maksud pernyataannya terkait PSI berubah dan punya masalah sistemik. Menurutnya PSI sudah tidak seperti yang dijanjikan.

“Yang saya harapkan adalah konsistensi dari nilai-nilai yang disampaikan saat partai ini berdiri, bahwa nilai-nilai itu benar-benar diterapkan dan bukan sekadar jargon belaka. Saat saya merasa kenyataan sudah tidak seperti yang dijanjikan dan dicitrakan, maka saya rasa sudah cukup juga perjuangan saya di partai ini,” kata Michael Sianipar kepada wartawan, Jumat (9/12) malam.

Selama memimpin PSI DKI Jakarta, Michael Sianipar menjelaskan apa yang sudah dia kerjakan. Kerja-kerja PSI DKI Jakarta itu, kata Michael, berdasarkan nilai-nilai PSI yang ada sejak awal berdiri.

“Sebagai ketua DKI kemarin, saya sudah berusaha menerapkan nilai-nilai itu di Jakarta, yaitu transparansi dengan adanya laporan keuangan dan laporan kinerja tahunan PSI Jakarta, meritokrasi dengan adanya evaluasi kinerja berkala pengurus dan anggota DPRD kami, demokrasi dengan adanya ruang untuk semua unsur menyampaikan pendapat dan didengar, dan kekritisan partai pemuda di mana saya mengawal PSI Jakarta untuk bersikap kritis dan objektif di tingkatan kami yaitu Provinsi DKI Jakarta dalam mengawal kerja pemerintah,” kata Michael.

Tak hanya itu, Michael mengingatkan agar mantan partainya itu melihat ke dalam apa yang sudah dikerjakan dan apa yang sudah dicapai. Sebab, menurutnya hal tersebut agar sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan dan ditawarkan dari awal PSI berdiri.

“Bagi saya tantangan terbesar PSI adalah memenuhi ekspektasi besar yang dijanjikan di awal, dengan standar dan nilai-nilai yang ditawarkan saat partai berdiri. Dan setelah delapan tahun berdiri, refleksi diri perlu dilakukan untuk memastikan sudah sejauh mana dan apakah arah institusi berkembang sudah merefleksikan cita-cita dan ekspektasi itu,” imbuhnya.

Menurutnya, jika partai tidak menyadari permasalahan di internal, akan sulit meyakinkan politisi muda untuk ikut bergabung. Dia menyebut persepsi yang dibangun tidak seperti kondisi sebenarnya.

“Akan sulit bagi PSI untuk meyakinkan orang baik dan politisi muda bergabung dan berjuang di PSI, jika institusi partai tidak menyadari permasalahan yang ada di dalam dan mengambil langkah serius untuk berbenah. Untuk apa membangun persepsi seolah semua baik-baik saja, padahal banyak sekali orang di luar dan dalam partai yang mengatakan perlu pembenahan menyeluruh. Perlu ada ruang kekritisan di dalam tubuh PSI kalau masih mau ada harapan tetap kompetitif di 2024,” tandas Michael. *

Komentar