nusabali

PBSI Bali Tunggu Format Pra PON

Winurjaya Berharap Tetap di Zona Bali Nusra

  • www.nusabali.com-pbsi-bali-tunggu-format-pra-pon

DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bali menunggu format sistem Pra PON 2023.

Format itu biasanya diputuskan dalam rapat kerja nasional (rakernas), yang akan dihelat di Jakarta . Pihak PBSI Bali berharap, tim Pra PON masih dimasukkan ke zona Bali Nusa Tenggara Barat, dan NTT (Nusra).

Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya pada Jumat (9/12) mengakui ada perkembangan informasi yang menyebutkan berada satu divisi dengan Banten, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Namun menurut Winurjaya,  jika hal itu terjadi tentu peluang lolos PON XX2024 di Sumut dan Aceh akan lebih berat. Sehingga ada harapan sistem zona itu dikembalikan ke Bali-Nusra.

Winurjaya mengatakan, jika tetap dipakai zona Bali Nusra tentu peluangnya sangat tinggi untuk lolos ke PON. Terbukti saat Pra PON sebelumnya, tim Bali mampu  mengirim full team, baik di sektor putra dan putri pada PON 2020 di Papua.

“Kalau lawan pebulutangkis NTB dan NTT, kata Winurjaya, Bali masih memiliki keyakinan tinggi melewati tahapan Pra PON,”kata Winurjaya, yang juga mantan Cawabup Bangli 2010 itu.

Menurut Winurjaya, dengan prestasi bagus di PON XX 2020 di Papua, Bali masuk hitungan papan atas raihan medalinya, ada potensi diproyeksikan harus melewati Pra PON di zona daerah yang lebih berat.

“Ini akan merugikan Bali, karena tantangannya sangat berat," tutur Winurjaya, yang juga mantan Ketum Pengkab PBSI Bangli, .

Winurjaya pun berharap saat rakernas nanti, Bali membawa misi selain berjuang tetap di zona lama saat Pra PON, juga berharap di PON tanpa ada batasan umur pebulutangkis. Usaha itu akan dilakukan maksimal saat rakernas, karena juara PON tidak pernah mewakili Indonesia di internasional yakni SEA Games. PP PBSI justru kembali memanggil atlet label pelatnas saat gelaran resmi internasional.

"Jika PON tidak ada arah proyeksi yang jelas, kita pakai usai bebas saja. Karena di SEA Games, Asian Games dan Olimpiade itu semuanya tanpa ada batasan umur, sistemnya usia bebas. Sehingga akan lahir juara sejati, tanpa harus membatasi dari sisi umur di PON 2024 nanti," papar Winurjaya.

Menurut Winurjaya, terus kenapa harus kita susah payah di Porprov dan PON malah ada batasan umur, tanpa ada proyeksi arah yang jelas di jenjang pertandingan selanjutnya.*dek

Komentar