nusabali

Empat Tahanan BNN Bali Juga Kabur

  • www.nusabali.com-empat-tahanan-bnn-bali-juga-kabur

Empat tahanan kasus narkoba kabur dari ruang penahanan di Lantai I Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Jalan Kamboja Denpasar, Selasa (16/5) subuh.

Termasuk Wayan Murdana, yang Dituntut 10 Tahun

DENPASAR, NusaBali
Mereka berhasil kabur dengan cara membobol gembok ventilasi kamar mandi tahanan. Keempat tahanan yang kabur dari ruang penahanan BNN Provinsi Bali, Selasa subuh sekitar pukul 05.00 Wita, masing-maisng I Putu Semara Yasa, 33 (asal Desa Tegallinggah, Kecamatan Karangasem), I Wayan Murdana alias Lengkong, 40 (asal Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng), Hery Agus Sugiono alias Gus Topi, 46 (asal Malang, Jawa Timur), dan Feri Ariadi, 27 (tersangka narkoba asal Mataram, NTB yang beralamat di Jalan Pulau Supion Nomor 150 A Denpasar Barat).

Perlu dicatat, Wayan Murdana merupakan mantan polisi yang dipecat dari Dit Narkoba Polda Bali. Wayan Murdana menjadi terdakwa kasus narkoba yang perkaranya masih disidangkan di PN Denpasar. Sehari sebelum kabur dari ruang penahanan Kantor BNN Provinsi Bali, terdakwa Wayan Murdana dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) hukuman 10 tahun penjara dalam sidang dengan agenda penuntutan di PN Denpasar, Senin (15/5).

Wayan Murdana sendiri sebelumnya ditangkap polisi, 24 Januari 2017 lalu, di Bagus Jaya Residence, Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat. Sedangkan Putu Semara Yasa dan Hery Agus Sugiono ditangkap bersamaan, 15 Maret 2017 lalu, masing-maisng dengan barang bukti berupa 14 gram sabhu dan 0,90 gram sabhu. Sebaliknya, Feri Ariadi baru ditangkap polisi, 12 Mei 2017 lalu, di Jalan Mayjen Sutoyo Denpasar, dengan barang bukti 10 paket sabu seberat 10,12 gram.

Informasi yang dihimpun di lapangan, keempat tahanan ini diduga kabur dengan membobol gembok ventilasi kamar mandi tahanan Kantor BNN Provinsi Bali, Selasa subuh sekitar pukul 05.00 Wita. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, setelah berhasil membobol ventilasi kamar mandi tahanan, mereka diduga kabur dengan memanjat tembok belakang Kantor BNN Provinsi Bali, yang lokasinya persis di sebelah timur Pasar Kreneng.

Dugaan kabur dengan panjat tembok ini semakin kuat, karena gembok sel tahanan masih terpasang. “Dugaan sementara seperti itu. Sekarang masih diselidiki, karena dinihari tadi (kemarin) lampu kamar tahanan sempat mati,” ujar sumber NusaBali di kepolisian.

Dari interogasi petugas jaga tahanan di Kantor BNN Provinsi Bali, terungkap bahwa pada Senin malam sekitar pukul 20.50 Wita, ada serah terima tahanan dari petugas jaga sebelumnya kepada petugas jaga yang bertugas hingga Selasa pagi. Saat serah terima malam itu, seluruh tahanan masih lengkap dan semuanya dalam kondisi sehat. Selanjutnya, petugas jaga juga sempat melakukan pengecekan, Selasa dinihari pukul 02.00 Wita.

Saat itu pun, keempat tahanan tersebut terlihat masih tidur. Begitu juga saat dilakukan pemeriksaan terakhir sekitar pukul 03.45 Wita, seluruh 4 tahanan terlihat masih ada. “Saat pengecekan, dilakukan cek sepintas dari luar sel. Tapi, tidak dilakukan pemeriksaan detail sampai ke dalam,” tandas sumber tadi.

Ketika dicek terakhir, Selasa pagi pukul 06.15 Wita, keempat tahanan sudah tidak ada. Petugas pun langsung memburu keempat tahanan yang kabur ini ke berbagai terminal, pelabuhan, hingga Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban (Kecamatan Kuta, Badung). Selain melakukan pencarian, petugas kemarin juga mengamankan keluarga keempat tahanan untuk dimintai keterangannya. Namun, hingga tadi malam petugas belum berhasil menemukan empat tahanan kasus narkoba ini.

Sumber tadi menyebutkan, petugas kepolisian juga masih memeriksa rekaman CCTV di sekitar ruang tahanan di Kantor BNN Provinsi Bali. “Namun, belum diketahui apakah ada kelalaian petugas atau ada unsur kesengajaan," katanya.

Sayangnya, Kepala BNN Provinsi Bali, Brigjen Putu Gede Suwastawa, belum berhasil dimintai konfirmasinya terkait kaburnya empat tahanan kasus narkoba ini. Beberapa kali dihubungi per telepon, terdengar nada sambung namun ponselnya tidak diangkat. Selasa kemarin, Brigjen Suwastawa masih berada di Jakarta untuk mengikuti kegiatan BNN. *rez

Komentar