nusabali

9.953 Pendaftar SBMPTN, 724 Absen

  • www.nusabali.com-9953-pendaftar-sbmptn-724-absen

SBMPTN kali ini tidak hanya dilaksanakan oleh Universitas Udayana, namun juga ISI Denpasar yang untuk pertama kalinya ikut jalur ini.

DENPASAR, NusaBali

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) digelar serentak di Indonesia termasuk di Bali, Selasa (16/5). Panitia Lokal (Panlok) 63 Denpasar mencatat sebanyak 9.953 peserta mendaftar jalur tersebut. Namun, sebanyak 724 orang absen alias tidak hadir.

Dari data Panlok 63 Denpasar, 9.953 pendaftar itu diantaranya sebagian besar memilih jurusan dalam kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum) sebanyak 4.592 orang, disusul Sains dan Teknologi (Saintek) sebanyak 3.935 orang, serta campuran 1.426. Namun, yang tidak hadir saat pelaksanaan SBMPTN kemarin dari Saintek sebanyak 253 orang, Soshum 332 orang, dan campuran 139 orang.

Pelaksanaan SBMPTN menggunakan dua jenis tes, yakni Paper Base Test (PBT) sebanyak 9.683 orang dan Computer Base Test sebanyak 270 orang. Panlok mengerahkan sebanyak 869 pengawas untuk 497 ruangan yang digunakan dalam pelaksanaan SBMPTN. “Dibanding tahun lalu, terjadi peningkatan sekitar 1.000 peserta. Tahun ini sebanyak 9.683 peserta, kalau tahun lalu 8.796,” ungkap Ketua Panlok 63 Denpasar, Prof Dr drh I Made Damriyasa MS, saat ditemui di rektorat Unud Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Selasa (16/5).

Dia menjelaskan, pelaksanaan SBMPTN dilaksanakan di tiga tempat yakni kampus Unud Bukit Jimbaran, kampus Unud Sudirman, dan ISI Denpasar. Untuk wilayah Denpasar, SBMPTN kali ini tidak hanya dilaksanakan oleh Universitas Udayana, namun juga ISI Denpasar untuk pertama kalinya ikut jalur ini.

Namun khusus untuk perguruan tinggi Unud, kata Prof Damriyasa yang wakil rektor I Unud ini, tahun 2017 kebijakan hanya membuka dua jalur untuk penerimaan mahasiswa baru, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan persentase 30 persen dan SBMPTN dengan persentase lebih banyak sebanyak 70 persen. “Tahun 2016 majelis rektor menugaskan UGM untuk evaluasi prestasi akademik berdasarkan sistem penerimaan. Dari evaluasi itu, diperoleh hasil bahwa Indeks Prestasi Komulatif mahasiswa yang ada di universitas, yang diterima lewat jalur SBMPTN lebih baik dibandingkan SNMPTN dan mandiri. Karena itu, untuk mendapatkan kualitas yang lebih bagus, kita tahun ini coba dua jalur dengan SBMPTN lebih besar sebanyak 70 persen,” ungkapnya.

Dikatakan, dari persentase tersebut, 30 persen peserta SNMPTN sebanyak 1.407 orang, sedangkan jalur SBMPTN yang akan ditampung sebanyak 2.873 orang. Jadi, jumlah daya tampung mahasiswa Unud tahun ini mencapai 4.280. “Untuk kebijakan 30 persen SNMPTN dan 70 persen SBMPTN ini merupakan kebijakan masing-masing perti. Jadi tujuannya, untuk mendapatkan calon-calon mahasiswa dengan kualitas yang lebih baik. Ketika input dan prosesnya baik, maka outputnya nanti baik,” katanya.

Kata Prof Damriyasa, pihaknya belum bisa merinci berapa persentase peserta di masing-masing fakultas. Namun, dilihat dari tahun ke tahun, Fakultas Kedokteran tidak pernah sepi peminat. Begitu juga Fakultas Ekonomi utamanya Akutansi dan Manajemen selalu menjadi incaran. Ada juga beberapa program studi di Fakultas Ilmu Budaya malah sepi peminat seperti Prodi Sastra Jawa Kuno, Sejarah dan Antropologi. Begitu juga Fakultas Kelautan dan Perikanan yang masih tergolong fakultas baru masih sepi peminat.

“Kami dari universitas selalu berupaya melindungi prodi yang sepi peminat ini, salah satunya dengan beasiswa yang diarahkan ke prodi tersebut. Kami juga evaluasi kurikulumnya agar sesuai dengan kebutuhan pasar. Misalnya prodi sejarah, bagaimana kita mengembangkan lulusan agar bisa dimanfaatkan di dunia pariwisata. Berarti muatan-muatan pariwisatanya harus ada,” katanya.

Dikatakan, dari pelaksanaan SBMPTN di Universitas Udayana, lembar jawaban peserta akan langsung dikirim dan diseleksi oleh panitia pusat. Hasil seleksi akan diumumkan pada tanggal 13 Juni 2017 mendatang. *in

Komentar