nusabali

Siswa SLB Negeri Klungkung Produksi Kerajinan Berbahan Daun Pandan

  • www.nusabali.com-siswa-slb-negeri-klungkung-produksi-kerajinan-berbahan-daun-pandan

SEMARAPURA, NusaBali.com – Sejumlah karya seni anak berkebutuhan khusus (ABK) dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Klungkung, dipamerkan pada Pentas Bintang Pendidikan di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe Klungkung, pada 5-7 Desember 2022.

Produk-produk yang dipamerkan berdasarkan hasil praktik pembelajaran Kurikulum Merdeka yang telah diimplementasikan sejak tahun ajaran baru 2022. 

Salah satu penjaga stand, Guru SDLB, M Firdaus Jaya Mandiri mengungkapkan kegiatan yang dihasilkan dalam Kurikulum Merdeka dari Kurikulum sebelumnya jelas menampakkan perbedaan yang pada Kurikulum Merdeka lebih menonjolkan hasil proyek belajar siswa-siswinya.

“Jadi anak-anak langsung terjun langsung ke proyek tersebut. Biasanya kita mengambil jadwal untuk praktik itu satu minggu sekali, seperti kegiatan menanam atau yang lain sebagainya,” ujar Guru SDLB, M Firdaus Jaya Mandiri, Selasa (6/12/2022).

Lokasi pameran berbagai produk berbahan daun pandan tersebut berada di sebelah Barat persis paling pojok Selatan. Karya seni itu berupa Domsel atau dompet, gantungan kunci, tas, tempat pensil, gelang, talenan, dan souvenir lainnya. 

Uniknya, tas dan aneka produk lainnya yang berbahan daun pandan tersebut dikemas lebih cantik dengan motif seperti lukisan yang disebut decopage. Sedangkan, untuk produk dompet berbahan kulit sintetis yang dikolaborasikan pada bagian tutup dompet menggunakan bahan daun pandan agar nantinya dapat ditempelkan decopage.

“Untuk talenan bahan kayu. Sama seperti tas dan dompet, untuk hiasan dari gambar tempel atau decopage. Harga produk di sini mulai dari Rp 2.500 sampai yang paling mahal itu Rp 125.000,” paparnya.

Produk seni tersebut dibuat oleh anak tingkat SMALB dari anak autis, down syndrome, tunarungu, dan tunadaksana. 

Firdaus membeberkan jika dalam membuat produk kerajinan pihaknya hanya mengalami sedikit kendala yakni menjelaskan cara pembuatan produk kepada anak tunarungu. 

Walaupun memiliki kekurangan, antusias mereka dalam berkarya pun patut diacungi jempol. Tak salah jika produk yang dipamerkan laku keras terutama pada produk gantungan kunci. 

“Dari hari pertama Senin (5/12/2022) bagus ya banyak barang yang terjual kalau hari ini belum. Kalau kemarin lebih dari 10 pieces. Dan produk best sellernya itu gantungan kunci dan juga gelang,” tutur Firdaus.

Lebih lanjut, soal hasil pendapatan dari pameran ini nantinya akan dipergunakan sebagai modal dalam pembuatan produk lainnya.

Inovasi atau gebrakan lain yang akan digarap nantinya, pihaknya ingin bisa memberikan ilmu yang baik lagi untuk siswa-siswinya untuk berkarya dan membuat produk yang lebih bisa diterima oleh semua kalangan. Sehingga output yang akan dihasilkan setelah lulus dari SLB, siswa-siswinya telah memiliki skill (keterampilan, Red) untuk bisa bekerja nantinya.

“Jadi kita berikan bekal kreativitas kepada anak SMALB agar sewaktu ia lulus ia memiliki kemampuan untuk bisa berjualan dan menghasilkan sebuah karya,” paparnya.

Firdaus pun berharap ke depan pemerintah daerah lebih sering melibatkan Sekolah Luar Biasa dalam kegiatan pameran seperti ini dan lain sebagainya agar karya dari peserta didiknya dapat ditampilkan. 

“Selain itu harapan untuk anak-anak SLB yang berhasil dalam membuat karya semoga bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah maupun oleh pelaku usaha, agar setelah lulus sekolah ilmu yang mereka dapat di sekolah dapat di aplikasikan di dunia kerja,” pungkas Firdaus. *ris

 






 

Komentar