nusabali

Perkuat Kelas Minat Bakat untuk Bekal Siswa Setelah Tamat

Gede Benny Kurniawan, Kepala Sekolah Inspiratif Nasional Tahun 2022 dari SMAN 2 Tejakula

  • www.nusabali.com-perkuat-kelas-minat-bakat-untuk-bekal-siswa-setelah-tamat

Hingga kini sedikitnya ada 5 kelas yang dibuka. Mulai dari kelas seni lukis wajah plastik, kelas marine, kelas dodol Bondalem, kelas kopi dan upcycle class.

SINGARAJA, NusaBali

Satu lagi Kepala Sekolah (Kasek) asal Kabupaten Buleleng yang meraih penghargaan tingkat nasional, yakni Gede Benny Kurniawan SPd MPd. Kasek SMAN 2 Tejakula ini dinobatkan sebagai Kepala Sekolah SMA Inspiratif Tahun 2022 oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.

Benny adalah salah satu dari dua Kasek asal Bali yang berhasil meraih tiket 20 besar dalam ajang penghargaan kasek inspiratif kategori SMA tahun ini. Penghargaan ini diberikan Kemendikbud Ristek serangkaian Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh setiap tanggal 25 November. Dia bersama Kasek SMAS Candimas Pancasari Luh Sami Asih SPd MPd, unggul atas ratusan peserta lomba se Indonesia.

Setelah melalui seleksi yang sangat panjang Benny Kurniawan ditetapkan sebagai 10 besar Kepala SMA Inspiratif. Dihubungi, Senin (5/12) Benny menceritakan dalam seleksi Kepala SMA Inspiratif ini dia menjalani proses yang sangat panjang. Mulai dari mengirimkan video praktik baik kepemimpinan pembelajaran berdiferensiasi lengkap dengan narasi, hingga seleksi wawancara. Di tahap akhir dia diundang mempresentasikan langsung  program yang dilaksanakan di sekolahnya di hadapan juri 22-27 November lalu di Jakarta.

“Proses seleksinya cukup panjang, dari 400 orang peserta di awal dicari 30 orang kemudian ada tes wawancara lengkap video dukungan secara daring sampai pemantauan rekam jejak medsos. Terakhir setelah masuk 20 besar diundang langsung ke Jakarta memaparkan program yang diangkat dalam lomba ini,” jelas pria 42 tahun ini. Saat seleksi 20 besar juri memilih kembali 10 peserta terbaik untuk diberikan penghargaan. Benny salah satu peserta yang masuk 10 besar.

Kasek asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini menerangkan dalam lomba itu dia mengangkat pembelajaran berdiferensiasi, yakni ‘The Power Of ABCD (Aset, Base, Community dan Development)’. Misi pembelajaran berdiferensiasi ini dengan mengakomodir minat dan bakat siswa di SMAN 2 Tejakula. Ide kelas minat dan bakat ini muncul saat Benny ditugaskan sebagai Kepala SMAN 2 Tejakula pada Januari 2022 lalu. Saat dia masuk ke sekolah baru, banyak kendala dan masalah yang dihadapi. Salah satunya minimnya minat dan keinginan lulusan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan yang mereka miliki terakhir hanya di SMA yang tanpa keterampilan khusus.

Berkaca dari persoalan itu Benny kemudian merumuskan rencana untuk memberikan bekal lulusan dengan keterampilan tambahan. Sehingga ketika mereka tamat, tidak lagi khawatir untuk bisa melanjutkan hidup karena dapat menerapkan keterampilan yang didapatkan untuk mencari sumber penghasilan.

“Melalui The Power Of ABCD ini saya mencoba menggali potensi yang dimiliki, memanfaatkan aset sekolah dan mengangkat potensi yang ada. Kemudian anak-anak diberikan penguatan keterampilan melalui pelajaran kewirausahaan. Prakteknya mereka dapatkan di ekstrakulikuler,” jelas anak sulung dari tiga bersaudara ini.

Hingga kini sedikitnya ada 5 kelas yang dibuka. Mulai dari kelas seni lukis wajah plastik, kelas marine, kelas dodol Bondalem, kelas kopi dan upcycle class. Siswa kelas X dan XI diwajibkan untuk mengikuti kelas minat bakat ini. Mereka yang suka seni lukis dan pecinta alam akan bergabung di kelas seni lukis wajah dengan sampah plastik. Sedangkan mereka yang suka diving dan konservasi laut akan dikumpulkan di kelas marine. Kelas ini pun bekerjasama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Bondalem bersama Pokmaswasnya.

Sedangkan kelas lainnya, yakni kelas dodol khas Bondalem. Sebagai sekolah yang berlokasi dan siswanya mayoritas dari Desa Bondalem, SMAN 2 Tejakula mengangkat kearifan lokal. Usaha dodol dengan cita rasa khas Bondalem dikembangkan dan diajarkan kepada anak didiknya. Lalu dikemas dengan model kemasan menarik dan kekinian untuk menarik minat pasar. Begitu pula dengan kelas kopi, seluruh proses pengolahan dan pengetahuan tentang kopi diberikan oleh pembina yang memang ekspert di bidangnya.

“Rata-rata karya anak-anak kami sudah jalan sudah ada yang memesan juga. Ini kami harapkan terus berlanjut ketika mereka tamat sekolah bisa menjadi bekal untuk hidup mandiri. Seperti kelas marine mereka juga sudah mengantongi sertifikat  open diver water untuk modal mereka kedepannya,” papar anak sulung Gede Sudadnyana dengan Made Ardani ini.

Sementara itu program kelas minat dan bakat ini terus akan dikembangkan ke depannya. Benny pun sudah berencana akan menambah kelas minat bakat lainnya, sesuai dengan usulan siswa. Seperti kelas broadcasting dan kelas make up.

“Kendala saat ini sebagian anak belum termotivasi maksimal untuk mengikuti kelas dengan serius. Ini masih menjadi PR kami di sekolah. Bagaimanapun kami pihak sekolah tidak mau membiarkan  mereka ketika tamat dari sini tidak melanjutkan kuliah dan tidak bekerja,” tegas alumni Pascasarjana Pendidikan Matematika Undiksha ini. *k23

Komentar