nusabali

Tenun Endek ‘ Hidup’ Kembali

Sempat Mati Suri

  • www.nusabali.com-tenun-endek-hidup-kembali

SEMARAPURA, NusaBali - Sempat ‘sekarat’ akibat rajaman pandemi Covid-19, aktivitas menenun kain endek bangkit kembali. Pesanan endek mulai masuk. 

Tukang tenun yang sebelumnya sempat beralih  menekuni profesi lain, kini menghadapi ATBM (alat tenun bukan mesin), menenun, membuat endek.  Karenanya, baik pengusaha maupun perajin endek pun menyatakan astungkara (syukur).

“Saat pandemi, kita seperti mati suri, nyaris  tidak ada pesanan,” ujar I Nyoman Sudira, perajin sekaligus pengusaha tenun endek dan songket di Desa Gelgel, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Kamis (1/12).

Dijelaskan, memang  usahanya masih beroperasi, namun tidak maksimal. Dikatakan Sudira, dari 10 tukang tenun yang dimiliki hanya 5 yang bertahan. Itupun  tidak setiap hari  bekerja, karena pesanan,  baik  pesanan endek maupun songket sangat jarang.

“Kan kegiatan upacara juga jarang,” rujuk, pria yang juga pelatih tenun endek yang pemilik Pertenunan Astiti ini.

Menyusul mereda pandemi Covid-19, kegiatan masyarakat sudah dilonggarkan, pesanan endek bertambah. “Sudah mulai menggeliat,” ungkap Sudira, menuturkan pesanan kain endek.

Diantaranya pesanan dari Pemkab Bangli. Ada pesanan dari Jembrana dan pesanan  yang lainnya. Jumlahnya juga lumayan banyak. “Beberapa tukang sudah kembali menenun,” kata Sudira.

Sebelumnya kalangan tukang  tenun, terpaksa cari pekerjaan lain untuk dapat penghasilan. Ada yang  mencari kerikil atau batu sikat ke pantai, buruh, kerja ke sawah dan pekerjaan lainnya.

Ni Made Bukti, salah seorang tukang tenun menyatakan lega karena bisa kembali  bekerja menenun.

“Ya,astungkara tiyang sudah kembali kerja,” ujarnya sambil sibuk ‘mengoperasikan’ ATBM-nya.
 
Bukti mengaku, cukup lama ‘isitirahat,  menenun karena  bisnis kain endek, sempat sekarat. “Juga kan  tidak boleh ramai- ramai waktu itu,” ungkap dia tentang kondisi suasana pandemi  Covid-19, sebelumnya.  K17

Komentar