nusabali

Kelola Pelabuhan Sanur, Pemkot Denpasar Siapkan Perumda

Saat Ini Masih Dikelola KSOP Benoa, Siap Jika Dilibatkan

  • www.nusabali.com-kelola-pelabuhan-sanur-pemkot-denpasar-siapkan-perumda

DENPASAR, NusaBali - Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar saat ini sudah beroperasi pasca diresmikan oleh Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) pada Buda Wage Ukir, Rabu (9/11) lalu.

Saat ini pengelolaan pelabuhan dilakukan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa Wilayah Kerja (Wilker) Sanur. Terkait pengelolaan pelabuhan ini, Pemkot Denpasar mengungkapkan hingga kini belum dilibatkan dalam pengelolaan pelabuhan yang ada di wilayahnya ini. Pemkot sendiri telah menyiapkan Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) jika nanti dilibatkan dalam pengelolaan pelabuhan tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Denpasar, I Ketut Sariawan saat diwawancarai, Minggu (4/12) mengatakan Pelabuhan Sanur saat ini memang sudah diresmikan dan beroperasi. Pengelolaannya saat ini dilakukan oleh KSOP Kelas II Benoa Wilker Sanur. Dia mengakui belum ada pelibatan Pemkot Denpasar khususnya Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) Kota Denpasar. Perumda BPS sendiri sebelumnya ditunjuk Walikota Denpasar untuk disiapkan ikut dalam pengelolaan Pelabuhan Sanur.
 
Perumda BPS sendiri sudah menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) dan regulasi terkait hal tersebut. "Kalau pelibatan belum ada, yang jelas saat ini proyek Pelabuhan Sanur masih ada beberapa yang sedang dikerjakan. Untuk pengelolaan saat ini masih dipegang oleh KSOP Pelabuhan Benoa yang ditunjuk pusat," jelas Sariawan.

Dia mengatakan, pihaknya masih menunggu proses di pusat. "Karena kami sudah memiliki badan usaha pelabuhan yang disiapkan dari Perumda. Ini akan dikomunikasikan terkait SDM dan operasional ke depannya," ungkapnya. Menurut dia, sesuai dengan regulasi Undang-Undang nomor 13 Tahun 2014, pelabuhan pengumpan lokal ini menjadi tanggung jawab kabupaten/kota, yakni menjadi tanggung jawab kami. 

Dari awal kata dia Sariawan, KSOP mengatakan akan ada pendampingan dalam melakukan operasional pelabuhan. "Apabila daerah sudah siap, baru ada proses selanjutnya. Kami sudah membuat SK Walikota untuk tim pendukung pengelolaannya. Kami masih menunggu dari pusat. Harapan kita rencana untuk melakukan pendampingan ke Pemkot sangat ditunggu," kata Sariawan.

Sementara Dirut Perumda Bhukti Praja Sewakadarma Kota Denpasar, I Nyoman Putrawan membenarkan saat ini pihaknya belum ada dilibatkan dalam pengelolaan Pelabuhan Sanur. Dia mengatakan sudah menyiapkan SDM untuk ikut dalam pengelolaan awal sebelum resmi diserahkan ke Pemkot Denpasar.
 
Sehingga dia berharap SDM-nya bisa menyesuaikan ke depan. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada permintaan untuk ikut dalam pengelolaan awal ini. "Kami belum dilibatkan, tapi kami sudah menyiapkan regulasi dan SDM. Kami menunggu instruksi saja sekarang," ungkap Putrawan.

Sebelumnya Kepala Wilayah Kerja (Wilker) Sanur Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa, Ketut Suratnata menjelaskan Pelabuhan Sanur sudah dioperasikan sejak tanggal 11 November 2022 lalu secara bertahap. 

Pada tanggal 14 November 2022, tercatat seluruh kapal sudah beroperasi di Pelabuhan Sanur dengan melayani 3.500 orang per hari dan semuanya dengan manajemen yang baik, arus keluar masuk juga sangat berjalan dengan baik. 

“Dulu penumpang harus berbasah-basahan, tapi berkat perjuangan Gubernur Bali Bapak Wayan Koster kita bersyukur bisa melihat para penumpang aman dan nyaman menyeberang dari Sanur ke Nusa Penida,” ungkap Suratnata saat menerima kunjungan Gubernur Bali Wayan Koster yang meninjau operasional Pelabuhan Sanur, Sabtu (26/11) lalu. Pelabuhan Sanur sendiri merupakan bagian dari Pelabuhan Segitiga Emas yang terkoneksi antara Pelabuhan Sanur (Kota Denpasar)-Pelabuhan Bias Munjul-Pelabuhan Sampalan (Nusa Penida, Klungkung). 

Total dana yang dihabiskan untuk proyek ini dianggarkan melalui APBN senilai Rp 560 miliar. Rinciannya, Pelabuhan Sanur dengan nilai proyek paling besar mencapai Rp 396 miliar, Pelabuhan Sampalan senilai Rp 87 miliar, dan Pelabuhan Bias Munjul senilai Rp 97 miliar. Desain Pelabuhan Sanur mengundang decak kagum dari berbagai pihak, karena dipandang megah dan ikonik, yakni berarsitektur Jukung Mecadik dengan ornamen patung gajah mina. 

Hadirnya Pelabuhan Sanur membuat penumpang kapal boat yang hendak ke Pulau Nusa Penida menjadi nyaman. Saat naik dan turun kapal penumpang yang terdiri atas wisatawan, warga lokal dan pamedek yang hendak sembahyang ke Nusa Penida tak lagi harus berbasah-basahan. 7 mis

Komentar