nusabali

Pembersihan dan Perbaikan Pasar Mulai Hari Ini, Pedagang Pasar Desa Adat Mengwi Dapat Bantuan Maksimal Rp 100 Juta

  • www.nusabali.com-pembersihan-dan-perbaikan-pasar-mulai-hari-ini-pedagang-pasar-desa-adat-mengwi-dapat-bantuan-maksimal-rp-100-juta

MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung menyerahkan bantuan stimulan kepada para pedagang yang terdampak kebakaran Pasar Desa Adat Mengwi, Sabtu (3/12).

Nominal bantuan bervariasi, dikaji berdasarkan kerugian yang dialami, maksimal diberikan Rp 100 juta. Sebelum menyerahkan bantuan stimulan, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta meninjau langsung kondisi kios di lantai 2 Pasar Desa Adat Mengwi. Bupati Giri Prasta didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) I Wayan Adi Arnawa, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana, Inspektur Ni Luh Suryaniti, Kepala BPKAD Ida Ayu Istri Yanti Agustini, anggota DPRD Badung Dapil Mengwi I Made Suwardana, Kalaksa BPBD I Wayan Darma, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Perbekel Mengwi I Nyoman Suwarjana, Bendesa Adat Mengwi AA Gelgel, serta instansi terkait dan tokoh masyarakat desa setempat.

Bupati Giri Prasta mengatakan, dalam penanganan pasca kebakaran, Pemkab Badung bergerak cepat melakukan perbaikan. Pertama, memberikan dana stimulan untuk pedagang terdampak. Kedua, segera melakukan perbaikan fisik yang ditugaskan kepada Dinas PUPR Badung.

“Secara ekonomi, kami bantu mereka, maksimal Rp 100 juta per orang. Sedangkan untuk perbaikan fisik, mulai besok (hari ini) tim kami mulai kerja untuk melakukan pembersihan dan pengecekan pasar ini. Perbaikan pasar sepenuhnya menggunakan dana APBD,” ujar Bupati Giri Prasta.

Dikatakannya, perbaikan fisik meliputi pembangunan lantai 2 pasar, termasuk instalasi kelistrikan pasar akan ditata. Sehingga sistem keamanan kelistrikan terjaga dengan baik.

Di sisi lain, Bupati Giri Prasta juga mengapresiasi Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung, BPBD Badung, dan instansi terkait yang cepat merespons dan melakukan penanganan kebakaran tersebut. “Kalau lambat penanganan, bisa semua pasar ini terbakar. Bahkan response time-nya 5 menit sudah di lokasi, dari standar kita 15 menit setelah mendapat laporan,” kata Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, ini.

Kepala Pelaksana BPBD Badung I Wayan Darma, menambahkan total bantuan stimulan yang diserahkan adalah Rp 565.142.000 untuk 17 pedagang yang terdampak dengan jumlah kios terbakar total 57 kios. Sumber anggaran berasal dari BTT (Belanja Tak Terduga). Berdasar instruksi Bupati Badung, pihaknya telah melakukan kajian pasca kebakaran tersebut. Sesuai ketentuan Perbup Nomor 47 Tahun 2022 tentang pedoman pemberian bantuan stimulan, ketentuannya maksimal Rp 100 juta untuk musibah sosial dan ekonomi.

“Nominalnya bervariasi, dikaji berdasarkan kerugian yang dialami. Maksimal diberikan Rp 100 juta. Kita sesuaikan berdasarkan dengan kajian. Salah satunya dilihat dari berapa besar kerugian dialami. Bahkan ada yang dapat bantuan paling kecil Rp 6 juta,” kata mantan Camat Petang ini.

Salah seorang penerima, Ni Nyoman Ratniti mengaku bersyukur dengan adanya bantuan stimulan dari Pemkab Badung. Dia dan suaminya sudah berjualan di Pasar Desa Adat Mengwi sejak 1993. Awalnya, mereka berjualan di lantai 1. Kemudian pada tahun 2005, mereka pindah ke lantai 2. Mereka berjualan aneka macam busana, mulai pakaian adat Bali, sandal, hingga sepatu. Karena merintis usaha sejak lama, mereka pun sukses memiliki 8 kios di lantai 2 Pasar Adat Mengwi.

Namun pada Selasa (29/11) malam, saat dia sudah berada di rumah selepas berjualan, musibah itu datang. Dari 86 kios di lantai 2, sebanyak 57 kios terbakar hebat. Dari 57 itu, delapan kios milik Ratniti ludes tinggal puing. Dia pun shock, karena kerugian yang dideritanya bahkan mencapai sekitar Rp 700 juta.

“Waktu kejadian, saya baru saja sampai rumah. Belum sempat makan, ditelepon sama pengelola pasarnya, katanya kios saya terbakar semua. Saya langsung ke kios, dan api sudah membesar. Saya gak bisa ngomong apa-apa,” tuturnya.

Tak hanya barang dagangan. Ratniti juga menaruh uang modal di kios. Padahal dia berencana akan membeli barang dagangan dalam waktu dekat. Sebab Hari Raya Galungan sudah semakin dekat, dan inilah momen baginya untuk mengais keuntungan dari berjualan pakaian adat. Namun malang, uang modalnya itu pun ikut hangus.

“Rencananya mau belanja, nyari barang dagangan, karena hari raya sudah dekat. Tapi nasib, barang dagangan dan uang semuanya habis terbakar. Sekarang, bantuan ini akan kami pakai modal. Biar tetap jalan usahanya," cerita Ratniti sembari menyebut kios tersebut adalah satu-satunya mata pencaharian yang dimilikinya.

Bantuan yang sama juga akan dipakai modal oleh Ni Made Suweni. Pemilik kios tukang jahit ini juga menderita kerugian puluhan juta rupiah. Empat mesin jahitnya hancur dan tak bisa digunakan lagi. Bantuan ini pun akan digunakan modal untuk membeli mesin jahit.

“Bantuan ini sangat membantu saya bisa kerja lagi. Saya pakai modal beli mesin dan modal jarit. Selain itu, saya pakai juga untuk ganti rugi bajunya orang yang belum selesai saya jarit,” kata Suweni.

Sementara itu, Bendesa Adat Mengwi Anak Agung Gelgel mengimbau kepada pedagang yang menerima bantuan stimulan dari Pemkab Badung agar memanfaatkannya untuk modal kembali, sehingga bisa beraktivitas seperti semula. "Untuk sementara mereka akan direlokasi, tempatnya di sebelah barat parkir pasar. Kami sudah mulai melakukan penataan tempat. Mungkin 3–4 hari ini pedagang sudah bisa berjualan kembali,” kata Anak Agung Gelgel.

Dikatakannya, bantuan fisik yang diberikan oleh Pemkab Badung langsung dikerjakan oleh Dinas PUPR Badung. Pengerjaan dimulai Minggu (hari ini). “Selain direnovasi bangunannya, kami juga mengubah instalasi (listrik) yang ada. Karena instalasi yang ada itu sudah lapuk,” ungkap Anak Agung Gelgel sembari menyebut saat ini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan tim forensik kepolisian.

Anak Agung Gelgel menambahkan, dari sejarahnya, Pasar Desa Adat Mengwi sudah berdiri sejak tahun 1982 silam lalu. Namun dalam perjalanannya, pasar tersebut terjadi kebakaran sebanyak 2 kali. Kebakaran pertama terjadi di tahun 1990-an dan kebakaran tidak begitu besar. Kemudian tahun 2022 ini kebakaran kedua dan dampaknya sangat parah. *ind

Komentar