nusabali

Kasus HIV/AIDS di Tabanan Terkendala Disiplin Obat

  • www.nusabali.com-kasus-hivaids-di-tabanan-terkendala-disiplin-obat

TABANAN, NusaBali
Kasus HIV/AIDS di Tabanan tiap tahunnya meningkat. Di tahun 2022 untuk kasus AIDS sampai Oktober meningkat tajam menjadi 24 kasus dibandingkan di tahun 2021 ditemukan hanya 9 kasus.

Penyebab kasus meningkat karena kurang disiplin penderita minum obat. Data dari Dinas Kesehatan Tabanan, rentang waktu 5 tahun rincian kasus di tahun 2018,  kasus HIV 47 kasus dan AIDS 61 kasus. Tahun 2019 sedikit menurun, kasus HIV 45 kasus, AIDS 53 kasus. Kemudian di tahun 2020 kasus HIV 43, AIDS 40. Lalu di tahun 2021 meningkat untuk kasus HIV menjadi 53 kasus, sedangkan kasus AIDS hanya 9 kasus. Dan di tahun 2022 per Oktober khusus AIDS meningkat tajam menjadi 24 kasus dan HIV 45 kasus.

Masih berdasarkan data Dinas kesehatan, khusus kasus baru di tahun 2022 ini rentang usia yang terpapar virus mulai dari 5 tahun sampai 60 tahun. Terbanyak adalah usia 20 tahun sampai 59 tahun dan faktor risiko mereka terjangkit paling banyak dari heteroseksual, tato dan perinatal.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr Ketut Nariana mengatakan faktor penyebab peningkatan kasus baik HIV dan AIDS ini karena kurang disiplinnya penderitaan minum obat. Namun Dinas Kesehatan Tabanan sudah memberikan pelayanan dan imbauan maksimal. "Kurang disiplinnya minum obat penyebabnya. Untuk yang AIDS meningkat sesuai grafis karena

Kasus yang HIV berubah stadiumnya menjadi AIDS," ujarnya, Kamis (1/12). Meskipun meningkat, Dinas Kesehatan sendiri sudah melakukan berbagai upaya. Antara lain sudah adanya pendampingan dari LSM (Lembaga Sosial Masyarakat) di rumah sakit dan di lapangan untuk mereka yang lost follow up untuk dicari kelapangan dan mengimbau agar berobat dengan disiplin. "Kalau dari program promkes (program kesehatan) tetap ada program penyuluhan tentang HIV/AIDS untuk remaja sekolah dan penyuluhan lewat media," jelasnya.

Tak hanya itu tegas dr Nariana dalam penanganan pencegahan kasus meningkat puskesmas sendiri berupaya meningkatkan penemuan kasus mulai dilakukan pemeriksaan ibu hamil dan pasanganya,  dan melakukan kegiatan zero survey pada kelompok beresiko di wilayah masing-masing seperi kafe dan lainnya. "Dan kami juga sudah informasikan jika ada masyarakat yang ingin periksa diri bersilakan ke puskesmas karena pemeriksaan HIV/AIDS gratis," tandasnya.

Kendatipun demikian dia pun mengajak kepada masyarakat tetap peduli dan jaga diri untuk tidak terangkit virus HIV/AIDS. "Dan yang terpenting tidak melakukan diskriminasi pada orang HIV/AIDS," ajaknya. *des

Komentar