nusabali

5 Alat Deteksi Bencana Mubazir

  • www.nusabali.com-5-alat-deteksi-bencana-mubazir

AMLAPURA, NusaBali
Lima alat EWS (early warning system) atau sistem   peringatan dini milik BPBD Karangasem, untuk mendeteksi pergeseran tanah di Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, mubazir. Sebab, alat-alat ini sudah lama rusak.

"Memang telah lama rusak. Barang itu telah lama terpasang dan tidak berfungsi lagi. Telah ada penggatinya 2 EWS," jelas Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa, di ruang kerjanya, Jalan Nenas Amlapura, Rabu (30/11).

Ida Bagus Ketut Arimbawa memaparkan, BPBD memasang kelima EWS itu tahun 2015, telah beberapa kali perbaikan. Belakangan ini teknisi dari Bandung enggan datang memperbaiki sehingga barang tersebut terbengkalai. BPBD memasang lima EWS itu mengingat di Banjar Sega di puncak Bukit Sega sering terjadi tanah longsor. Sering pula terjadi  pergerakan struktur tanah, bencana tanah ambles, dan longsor.

Menurut Ida Bagus Ketut Arimbawa, setelah terjadi tanah ambles, muncul rongga. Dari dalam rongga terlihat ada sungai di dalam tanah. Itulah sebabnya, struktur tanah di Banjar Sega rawan ambles.

Ida Ketut Arimbawa mengatakan, EWS itu rentan rusak akibat digoyang angin kencang, baik alat repeater (penguat sinyal), dan sirine (lampu peringatan) rentan rusak, terutama di bagian aki yang rusak terjadi penurunan daya, sehingga suara sirine kurang bagus perlu dilakukan pergantian alat dan perbaikan secara berkala.

Hanya alat rain meter (penakar hujan), dan tiltmeter (alat mengukur kemiringan tanah) masih baik. "Alat itu juga rentan korslet," tambahnya.

Jika EWS berfungsi normal, dan terjadi pergerakan struktur tanah, akan mengeluarkan suara, ngungsi...ngungsi. Warga agar segera keluar rumah meninggalkan pemukiman dan waspada.

Harga satu paket EWS Rp 35 juta hingga 125 juta, sedangkan BPBD Karangasem tidak lagi punya anggaran membeli alat itu. Selain itu mesti menyediakan anggaran untuk pemeliharaan, di Bali belum ada teknisi untuk alat itu.

Syukurnya lanjut Ida Bagus Ketut Arimbawa BPBD dapat bantuan 2 alat EWS dari Mitracomm Yogyakarta. "Jika dua alat ini mengalami kerusakan, cepat dapat bantuan perbaikan dari tenaga teknisinya," katanya.

Kata dia, jika tenaga teknisi tidak sempat datang ke lokasi, agar mengomunikasikan dari lokasi EWS, melalui video call. Maka melalui video call dapat petunjuk, agar petugas BPBD melakukan perbaikan sesuai petunjuk petugas teknisi. "Kebutuhan minimal 5 EWS, untuk memantau setiap sudut Banjar Sega," tambahnya. k16

Komentar