nusabali

Kebiasaan Buang Anjing Liar di Gianyar Masih Tinggi

  • www.nusabali.com-kebiasaan-buang-anjing-liar-di-gianyar-masih-tinggi

Pada tahun 2021, secara keseluruhan anjing peliharaan warga tervaksin 91% dari estimasi 88.333 ekor

GIANYAR, NusaBali

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Made Santiarka, mengatakan kebiasaan buang anjing di Gianyar masih sangat tinggi. Dari estimasi jumlah anjing di Gianyar sebanyak 88.338 ekor, sekitar 42% atau sekitar 37.000 ekor adalah anjing liar tanpa tuan. Sempat terputusnya vaksinasi terhadap anjing peliharaan karena Covid-19, membuat epidemilog mengkhawatirkan potensi rabies di Gianyar akan kembali tinggi.

Anjing yang dilepasliarkan warga juga tinggi. “Sesungguhnya ini yang mengkhawatirkan, sebab anjing liar ini kontak dengan anjing lain sangat tinggi dan anjing liar ini juga kontak dengan anjing peliharaan warga," jelas Made Santiarka, Senin (28/11). Persoalan yang dihadapi petugas vaksinasi sebelumnya karena adanya Covid-19 sehingga alokasi anggaran untuk vaksinasi anjing menurun. "Kalau terputus sih tidak, hanya saja konsentrasi vaksinasi pada daerah zona merah," jelasnya.

Setelah vaksinasi dilaksanakan, terdapat kasus Penyakit Kuku Mulut (PMK), sehingga konsentrasi petugas menyelesaikan vaksinasi PMK di seluruh desa di Gianyar. Walau demikian, di Tahun 2021 lalu, secara keseluruhan anjing peliharaan warga sudah divaksinasi mencapai 91% lebih. "Kalau anjing peliharaan warga, secara keseluruhan sudah tervaksin sekitar 91% di Tahun 2021, tidak pada anjing liar dan anjing peliharaan baru atau anakan baru," jelas Made Santiarka.

Persoalan yang dihadapi adalah, warga masih suka membuang anakan anjing betina di sungai, pantai atau di tempat pembuangan sampah. Di sisi lain, pemerintah tidak bisa langsung melakukan eliminasi serentak. "Eliminasi dilakukan selektif pada anjing liar radius 6 km pada zona merah. Sedangkan kalau tidak zona merah tidak bisa dieliminasi, ini hambatan kita," ujar Made Santiarka. Ditambah lagi, walau ketersediaan vaksinasi dari Pemprov Bali untuk anjing memadai, namun jasa vaksinasi bagi petugas lapangan masih sangat minim. "Kami ewuh pakewuh memberi perintah kepada petugas lapangan. Namun bersyukur petugas lapangan tidak mempersoalkan berkait jasa ini," jelas Made Santiarka. *nvi

Komentar