nusabali

Besok, Desa Adat Kuta Gelar Upacara Nangluk Merana

Kembali Digelar Normal, Arus Lalu Lintas Direkayasa

  • www.nusabali.com-besok-desa-adat-kuta-gelar-upacara-nangluk-merana

MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Kuta akan menggelar upacara Nangluk Merana pada Rabu (30/11) besok.

Tahun ini upacara Nangluk Merana kembali digelar normal, setelah selama dua dilaksanakan secara sederhana lantaran ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengatakan upacara Nangluk Merana akan kembali digelar seperti semula, setelah dua tahun sebelumnya dilakukan penyederhanaan. Hal itu lantaran kondisi di lapangan sudah kondusif. “Kalau tahun lalu itu Pelawatan dari masing-masing banjar tidak lunga ke Pura Dalem Kahyangan. Setelah Pelawatan melaksanakan upacara di masing-masing perempatan wilayah, Ida Pelawatan langsung balik ke payogan masing-masing. Tapi tahun ini kita kembalikan seperti saat sebelum pandemi,” jelas Wasista, Senin (28/11).

Wasista mengatakan prosesi upacara di masing-masing perempatan akan dilaksanakan mulai pukul 07.00-11.00 Wita. Dalam satu lokasi upacara prosesi biasanya memakan waktu selama satu jam. Selanjutnya pada pukul 12.00 Wita, Ida Pelawatan seluruhnya akan diiring untuk distanakan di Pura Dalem Kahyangan, yang menjadi pusat pelaksanaan upacara Nangluk Merana. “Ada beberapa pelawatan dari 6 banjar yang nantinya akan distanakan di Pura Dalem Kahyangan, di antaranya dari Banjar Pelasa, Pemamoran, Jaba Jero, Pande, Tegal, dan Tanjung Pikat Banjar Segara,” rinci Wasista.

Beberapa titik persimpangan yang menjadi lokasi upacara yang dilaksanakan oleh masing-masing banjar, yaitu Jalan Majapahit, pada titik batas gebyok kaler, tengah, dan kelod. Kemudian Catus Pata Bemo Corner, pertigaan Pasar Kuta titik depan Pura Desa, titik Ciri Banjar Temacun, Perempatan Kalianget Sengol Kuta, Perempatan SD 1 Kuta, Pertigaan Buni Sari, Pura Unggan-unggan depan Pantai Kuta (deoan hotel Grand Ina Kuta). Kemudian depan pertigaan Pasar Seni Kuta, Patung Baruna simpang Banjar Segara, Perempatan Jalam Kediri, serta Pantai Kuta titik depan Pura Segara. Atas hal itu, Wasista memohon permakluman kepada masyarakat.

“Jika dalam prosesi nantinya berpotensi menimbulkan dampak gangguan kelancaran arus lalin. Kami akan mengupayakan agar tidak sampai terjadi penutupan arus lalin secara permanen, saat upacara berlangsung. Melainkan dengan mengutamakan sistem buka tutup,” kata Wasista lagi.

Meski demikian, lanjut dia, hanya Jalan Majapahit yang akan ditutup total selama prosesi upacara dilaksanakan. Sebab di sana upacara akan dilaksanakan di tengah jalan. Wasista berharap para pengendara dapat mencari jalur alternatif. “Setelah jam 12 (pukul 12.00 Wita) arus lalin akan kembali normal, karena upacara terpusat di Pura Dalem Kahyangan,” katanya.

Terkait hal ini, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi. Petugas yang akan terlibat dalam mengatensi upacara tersebut berasal dari Dishub Badung, Satpol PP, Koramil Kuta, Polsek Kuta, Pecalang Desa, Jagabaya, Linmas Kelurahan Kuta, Satpam Pasar Seni, serta Satgas Pantai Kuta. Nantinya jalur terkait akan dijaga petugas, yang sekaligus akan mengarahkan pengendara.

Menariknya tahun ini menjadi ajang keterlibatan penuh serati desa, yang menggarap sarana upakara. “Sebelumnya upakara itu biasanya digarap oleh gria. Hal itu dilakukan sebagai bahan agar ke depannya seluruh banten upakara dapat digarap oleh para serati, yang berada di bawah BUPDA. Hal itu juga sebagai langkah efisiensi dalam upaya meringankan beban krama,” kata Wasista. *dar

Komentar