nusabali

Workshop Swirmo Resmi Ditutup

  • www.nusabali.com-workshop-swirmo-resmi-ditutup
  • www.nusabali.com-workshop-swirmo-resmi-ditutup
  • www.nusabali.com-workshop-swirmo-resmi-ditutup

MANGUPURA, NusaBali.com - Setelah digelar selama seminggu di Hotel Garand Hyatt, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Senior Workshop on International Rules Governing Military Operations (Swirmo) ke-15 resmi ditutup oleh Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Sachono menggantikan Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, Sabtu (26/11).

Kegaiatan penutupan pertemuan yang digelar oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan TNI itu dilakukan bersama 130 perwira militer senior dari 85 negara. Salanjutnya, tahun depan, kegiatan serupa digelar di Nairobi, Kenya, Afrika.

Kepala Unit Hubungan Angkatan Bersenjata ICRC, Peter Evans mengaku senang pertemuan tersebut berjalan dengan baik melalui dukungan dari TNI. Dikatakan, melalui Swirmo ini membina hubungan baik dengan angkatan bersenjata di seluruh dunia dengan ICRC. Hal yang paling penting kata Evans, bahwa militer mempunyai peranan yang sangat besar sekali untuk mengurangi dampak kemanusiaan yang terjadi ketika dalam situasi konflik. 

Mengingat pentingnya kerja sama dengan militer, ICRC mengundang para tentara dari seluruh dunia untuk berdialog dan mempelajari lebih jauh tentang hukum humaniter internasional. Kegiatan diskusi ini kata dia (Evans) tidak untuk membuat kesepakatan bersama, tetapi lebih mencari ruang agar para tentara bisa lebih patuh terhadap hukum humaniter internasional.

"Kegiatan Swirmo berikutnya digelar di Nairobi, Kenya, Afrika. Setiap tahun kita juga berdialog terus menerus. Dan itu bukan diskusi satu arah dari ICRC kepada pihak militer, tetapi diskusi dari dua arah. Karena ICRC juga belajar dari angkatan bersenjata dari berbagai belahan dunia dan setiap tahunnya pasti diperbaharui lagi," ungkap Evans. 

Sementara Wakil Kepala Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timor Leste, Dorothea Krimitsas juga mengungkapkan hal serupa. Dorothea menyampaikan terimakasih kepada TNI dan Palang Merah Indonesia yang mendukung kegiatan tersebut. "Ini merupakan pertama kali kegiatan Swirmo diselenggarakan di Indonesia. Kami sangat menghargai sekali dukungan dari TNI dan Palang Merah Indonesia," tandasnya. 


Di sisi lain, Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Sachono mengatakan kegiatan lokakarya Swirmo sangat positif dan tidak hanya bermanfaat untuk memperdalam pemahaman partisipan terkait hukum humaniter internasional dalam penerapannya di operasi militer, tetapi lokakarya ini juga bermanfaat untuk mempromosikan penghargaan yang lebih baik terhadap kehidupan dan martabat umat manusia yang terjebak dalam peperangan dan situasi kekerasan lainnya.

Jenderal Andika mengatakan penguasaan pengetahuan dan juga keterampilan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip utama dari hukum humaniter internasional seperti pembedaan, kehati-hatian, dan proporsionalitas dalam merencanakan berbagai bentuk operasi militer, khususnya operasi militer untuk perang di masa kini merupakan aspek penting yang diperlukan guna dapat memastikan adanya perlindungan terhadap hak asasi penduduk sipil yang terjebak di dalam peperangan dan situasi kekerasan bersenjata lainnya. 

"Saya percaya seluruh peserta Swirmo telah mendapatkan cukup banyak kesempatan untuk memperdalam dan saling berbagi pengalaman dan pemahaman tentang penerapan hukum humaniter internasional melalui penyelenggaraan Swirmo selama seminggu tahun ini di Bali," tandasnya.

ICRC merupakan organisasi yang bersifat kemanusiaan. Dalam pertemuan yang digelar seminggu kemarin, salah satu bahan diskusi dengan perwira militer senior seluruh dunia tentang aspek kemanusiaan, meskipun situasi konflik bersenjata. Sementata hukum humaniter internasional (HHI) atau hukum konflik bersenjata merupakan kerangka hukum yang melindungi mereka yang tidak atau tidak lagi ikut serta dalam permusuhan. 

HHI juga membatasi cara dan metode peperangan, serta penerapan standar dan prinsip yang diakui secara internasional terkait penggunaan kekuatan bersenjata dalam operasi penegakan hukum. Swirmo berusaha untuk memastikan bahwa hukum humaniter internasional diintegrasikan secara lebih baik ke dalam institusi militer.pol

Komentar