nusabali

ITB STIKOM Bali Wisuda 581 Mahasiswa, Siap Masuk Pasar Kerja

  • www.nusabali.com-itb-stikom-bali-wisuda-581-mahasiswa-siap-masuk-pasar-kerja

MANGUPURA, NusaBali.com – Tingginya permintaan tenaga kerja dari perusahaan-perusahaan industri yang membutuhkan tenaga Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) membuat lulusan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali cepat terserap di pasar kerja.

Fakta ini diungkap Rektor ITB STIKOM Bali Dr  Dadang Hermawan saat mewisuda sebanyak 581 mahasiswa ITB STIKOM Bali di The Westin, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (26/11).
 
"Rata-rata masa tunggu alumni ITB STIKOM Bali hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja atau pun dunia wirausaha, hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga TIK," kata Dadang. 

Pihaknya meyakini bahwa lulusan kampus yang telah berdiri sejak 20 tahun silam tersebut memiliki kualitas dan kualifikasi yang mumpuni, serta terbukti memiliki kinerja yang handal, sehingga pihak kampus mendapatkan banyak permintaan tenaga bahkan sebelum mahasiswa lulus dari perguruan tersebut.
 
"Setiap hari kami menerima permintaan tenaga kerja bidang TIK (kadang-kadang juga non TIK) rata-rata tiga perusahaan baik melalui surat, email, telpon, dan tidak jarang pula yang langsung datang ke kampus bahkan sampai dengan melakukan perekrutan di kampus," kata Dadang.
 
Hal tersebut, kata dia, ditunjang oleh adanya bagian yang khusus menangani bimbingan karier, baik bagi alumni maupun bagi para mahasiswa tingkat akhir yang tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni maupun mahasiswa memasuki dunia kerja, sedangkan bagi yang mau berwirausaha, para mahasiswa dikelola oleh inkubator Bisnis ITB STIKOM Bali.
 
Menurut laporan Rektor ITB STIKOM Bali, jumlah mahasiswa yang diwisuda pada kesempatan kali ini berjumlah 581 orang yang terdiri dari tingkat sarjana (S1) 575 orang dan Diploma tiga (D3) sebanyak 6 orang. Sebanyak 12 orang diantaranya memperoleh dua gelar sekaligus, yakni Sarjana Komputer (S.Kom) dari ITB STIKOM Bali dan Bachelor of Infornation Technology (BIT) dari HELP University Kuala Lumpur, Malaysia.
 
Mahasiswa yang diwisuda tersebut telah berhasil menempuh kuliah rata-rata untuk S1 empat tahun dan untuk D3, tiga tahun. Dengan bertambahnya wisudawan pada upacara wisuda ke-30, alumni STIKOM Bali berjumlah 9.054 orang terdiri dari S1 sebanyak 8.333 orang dan D3 sebanyak 721 orang. Sedangkan alumni sarjana dua gelar sebanyak 164 orang.
 
ITB STIKOM Bali sendiri masuk rangking 127 Nasional dari 3.115 Perguruan Tinggi negeri dan swasta se-Indonesia dan menjadi kampus terpopuler nomor 1 dari 160 perguruan tinggi swasta di Bali dan Nusa Tenggara berdasarkan Webometrics Rangking of World Universities, yakni sebuah lembaga pemeringkatan perguruan tinggi di seluruh dunia yang berkedudukan di Spanyol.
 
"Jumlah mahasiswa aktif yang sedang belajar saat ini adalah 6.623 orang dimana 83,03 % merupakan putera-puteri asal Bali, sedangkan sisanya berasal dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia bahkan dari luar negeri," kata dia.
 
Dadang menambahkan pada 7 Mei 2019 STIKOM Bali telah bertransformasi dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer menjadi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali atau disingkat ITB STIKOM Bali dengan penambahan satu program studi Teknologi Informasi program Sarjana dan pada 31 Januari 2020 ITB STIKOM Bali telah mendapatkan izin dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang pembukaan program studi Bisnis Digital program sarjana dan tahun 2022 ini telah terjalin kerja sama dua gelar dengan STT Bandung.
 
Bahkan, dalam waktu dekat, kata dia, dengan seizin Yayasan, ITB STIKOM Bali sedang memproses perizinan pembukaan Prodi Sains Data, dan selanjutnya sedang dipersiapkan dan dikaji beberapa pembukaan Prodi Cyber Security/Computer Forensic, Prodi Pariwisata berbasis digital, Prodi Arsitektur yang berbasis digital, Teknologi Pembelajaran, Magister Bisnis Digital dan S3 Sistem Informasi.
 
Untuk menjaga kualitas penjaminan mutu, ITB STIKOM Bali telah menggunakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang telah tersertifikasi secara internasional melalui sertifikasi ISO 9001-2000, 9001-2008 dan saat ini 9001-2015, sehingga kampus STIKOM Bali dapat sejajar dengan perguruan tinggi kelas dunia lainnya di berbagai negara.
 
"Saat ini ada 100 orang dosen yang sudah sertifikasi dosen, 17 orang dosen yang bergelar doktor dan 19 orang dosen yang sedang studi lanjut S3 di dalam negeri maupun di luar negeri dan sudah ada 42 dosen telah mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk Hak Cipta dan Karyanya," kata dia.
 
Selain itu, sebelum menempuh ujian skripsi atau tugas akhirnya, mahasiswa wajib menempuh sertifikasi yang bersifat internasional yakni Microsoft untuk sertifikasi office, Cisco dan Mikrotik untuk sertifikasi jaringan komputer, Foresec untuk sertifikasi keamanan jaringan komputer, Project Management Institute (dari USA) untuk sertifikasi Project Management dan Supply Chain Management. Untuk para mahasiswa kelas Internasional juga dilengkapi dengan sertifikat Diploma satu Bahasa Inggris dari NIIT India.
 
Sertifikasi internasional ini dilaksanakan atas kerjasama dengan Bisma Informatika sedangkan untuk peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dan sertifikasi toefl, STIKOM Bali bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Bisnis Administrasi Indonesia.

Sementara Prof  Dr  I Made Bandem MA selaku Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar menjelaskan yayasan setelah meluncurkan S2 Sistem Informasi, Jumat (25/11) langsung rapat karena tugas yayasan adalah memberikan fasilitas maksimal untuk berlangsungnya S2 Sistem Informasi ini.

“Sudah diputuskan akan membangun gedung dan ruang kelas dan lab yang lebih canggih lagi. Semua fasilitas akan kami lengkapi. Kami juga tetap mempertahankan keseimbangan antara kualitas S1 dan S2. Jadi ada pengaturan-pengaturan dan cara pembelajaran, sehingga S1 tidak ditinggalkan dosen-dosen yang mengajar di S2,” jelas Prof Bandem.

Ditambahkan untuk pembelajaran akan dimulai Maret tahun depan. Sampai saat ini sudah 30 orang yang diterima, jadi sudah 1 kelas. “Kita optimis akan bertambah lagi. Pembelajarannya ada yang daring atau luring,” ujarnya. 

Komentar