nusabali

Kawasan Jimbawana Raih Greenship Neighborhood Platinum

  • www.nusabali.com-kawasan-jimbawana-raih-greenship-neighborhood-platinum

MANGUPURA, NusaBali.com - Kawasan Jimbawana yang merupakan bagian dari kawasan mixed used development PT Jimbaran Hijau, berhasil meraih sertifikasi Greenship Neighborhood dengan peringkat Platinum yang diberikan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).

Sertifikasi pertama di Bali dan  meraih nilai tertinggi 78 di Indonesia tersebut diserahkan secara simbolis oleh Iwan Prijanto (Ketua GBCI) kepada CEO PT Jimbaran Hijau Putu Agung Prianta dalam acara Asia Pacific Network – World Green Building Council Annual Meeting, Rabu (23/11/2022) di  Jimbaran Hub, dan dihadiri delegasi peserta dari 17 negara. 

Juliend Assa, selaku Marketing Communication Manager PT Jimbaran Hijau, menerangkan untuk dapat meraih sertifikasi tersebut, Kawasan Jimbawana, telah melalui serangkaian penilaian dan persyaratan yang didasarkan pada beberapa aspek.

Diantaranya, Peningkatan Ekologi Lahan (Land Ecological Enhancement), Pergerakan dan Konektivitas (Movement and Connectivity), Manajemen dan Konservasi Air (Water Management and Conservation), Limbah Padat dan Material (Solid Waste and Material), Strategi Kesejahteraan Masyarakat (Community Wellbeing Strategy), Bangunan dan Energi (Building and Energi), serta Inovasi dan Pengembangan ke Depan (Innovation and Future Development).

“Dalam perencanaan dan pembangunan, kawasan Jimbawana sendiri menegaskan selalu berupaya untuk menghadirkan produk properti di setiap bisnis unit, yang dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup secara berkelanjutan,” kata Juliend Assa. 

Upaya tersebut dilakukan dengan membentuk tim hijau yang terdiri Dr Ir DK Halim PhD (GP) sebagai Ketua Yayasan Jimbaran Hijau dengan anggota yang terdiri dari: Ar Ni Wayan Meidayanti ST MT (GP), Ar Putu Agus Sukayasa ST (GP), Ir Gede Agus Mahaputera ST (GP), Ar Kuntaparmana ST MT (GP), dan Made Sumartha ST.

Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai fasilitas hijau seperti, Urban Farming, Kawasan hutan raya yang memiliki peran sebagai penyerap karbon, Jalur hijau untuk olahraga dan pedestrian pejalan kaki, dan taman-taman tematik dengan tempat pengumpulan air hujan, baik secara alami dengan menggunakan sistem resapan air (water catchment).

Bersamaan dengan acara penyerahan Sertifikasi Greenship Neighborhood, PT Jimbaran Hijau, juga menerima penghargaan Net-Zero Healthy Building untuk Bedawang Nala Hall. 

“Prinsip dasar penerapan bangunan net zero adalah mengoptimalkan desain bangunan sedemikian rupa sehingga dapat menekan kebutuhan konsumsi energi per tahun serendah mungkin sehingga penyediaan energi dapat mengandalkan sepenuhnya pada sistem energi terbarukan,” kata Juliend Assa.

Bedawang Nala menjadi bangunan pertama di Bali yang diberikan penghargaan Net Zero Healthy Building, karena mempunyai passive design yang memanfaatkan ventilasi silang, penghawaan dan  pengudaraan alami. 

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Cary Chan, Head of Asia Pacific Regional Network, Green Building Council.

Dalam acara Asia Pacific Network – World Green Building Council Annual Meeting tersebut, PT Jimbaran Hijau, juga memperkenalkan Natadesa Resort Residence, yang merupakan salah satu perencanaan dan pembangunan di kawasan Jimbawana yang mengedepankan sustainable development. 

“Proyek Natadesa Resort Residence yang merupakan hunian eksklusif yang terdiri dari 20 unit Premium Villa, yang dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektare, dengan design tropical modern, yang terinspirasi oleh alam dan harmoni desa Bali,” jelas Juliend Assa. 

Dibangun dengan empat  tipe unit vila yang keseluruhan namanya diambil dari nama kain tenun khas Bali yaitu, Endek, Rangrang, Songket dan Gringsing. 

Nata Desa  menjadi salah satu hunian yang berlokasi strategis, cukup 15 menit ke International Airport, 5 menit menuju ke lokasi famous seafood di Pantai Muaya, 10 menit menuju ke To Bali Mandara, dan dikelilingi  berbagai fasilitas lain seperti Jimbaran Hub, Garuda Wisnu Kencana, Udayana University, Asian  Intercultural School,  Jimbaran dan RS Udayana. 

Komentar