nusabali

Perekonomian Lesu, Lukisan Telur Sepi Pembeli

  • www.nusabali.com-perekonomian-lesu-lukisan-telur-sepi-pembeli

Menjelang liburan akhir tahun, lesunya daya beli masyarakat belum menunjukkan perubahan berarti. Hal itu bisa dirasakan pada dunia usaha, salah satunya perajin lukisan telur (egg painting) di Banjar Penida, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar.

GIANYAR, NusaBali
Paling tidak, selama lima bulan terakhir pemesanan maupun penjualan egg painting menunjukkan penurunan yang drastis. 

Bahkan, salah seorang perajin telur di desa setempat, Jero Taman mengaku, selama Desember ini belum satu pun produknya yang laku. 

Kata dia, dibandingkan Desember tahun lalu, biasanya pembeli lukisan telur sudah mulai ramai. “Tan uning napi ngaranayang, tamu sepi sajan (tidak tau apa yang menyebabkan, tamu sangat sepi),” ujarnya. 

Jero menuturkan, hasil jualan tahun sebelumnya bisa mencapai Rp 10 juta – Rp 15 juta setiap bulan. Bahkan, mereka sempat menikmati masa kejayaan kerajinan ini pada tahn 2006. Kala itu, penjualan bisa mencapai Rp 20 juta - Rp 25 juta setiap bulan. Tapi, pada Desember ini sama sekali tidak dapat pagarus

Dari pengamatan NusaBali lukisan telur tampak berjejer rapi dalam jumlah yang cukup banyak. Tak satu pun pembeli terlihat. Menurut Jero, dulu saat pembeli masih ramai, rak toko bisa kosong karena barang diborong pembeli. 

Meskipun demikian, ia belum terlintas untuk beralih ke bisnis lain. Dia tetap mempertahankan bisnis lukisan telur. Karena ia yakin komoditas ini akan lebih membaik pada bulan – bulan menatang.  

Jero Taman bersyukur pasalnya toko tempatnya berjualan milik sendiri. Jadi tidak perlu membayar uang sewa. “Kalau sewa, bisa-bisa saya malah rugi,” tegasnya sambil membersihkan lukisan telur. 

Beberapa toko yang yang bersebelah dengan toko JeroTaman menjual lukisan telur hias kebanyakan gulung tikar akibat tidak dapat jualan dan kesulitan untuk membayar sewa toko.

Lukisan telur yang dulu menggunakan bahan utama telur bebek, telur angsa, dan telur unta kini diganti dengan kayu. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan alasan telur tidak mudah rusak dan pecah saat pengiriman ke luar negeri. Meskipun demikian tetap ada permintaan bahan telur asli. 

Harga lukisan telur asli dengan lukisan telur dari kayu hanya berbeda Rp 5 ribu, karena pembuatan lukisan telur asli lebih rumit dan pengerjaan cukup lama. Untuk lukisan telur bebek dijual dengan harga Rp 35 ribu dan lukisan telur dari kayu berukuran telur bebek dijual dengan harga Rp 30 ribu.

Ada juga berbagai macam corak serta model lukisan telur seperti keramaian pasar tradisional, tradisi Bali, barong, burung, lukisan dewa, rama sita, serta beberapa corak yang lain. 

Yang banyak dicari pembeli lukisan Ganesha dan barong. Pembeli lokal biasa membeli dalam jumlah banyak. Biasanya untuk dijual kembali. Daerah Ubud dan Seminyak banyak mengambil lukisan telur ini, namun belakangan sepi pembelinya.7 cr62

Komentar