nusabali

Samakan Persepsi, PHDI Badung Gelar Orientasi Serati Banten

  • www.nusabali.com-samakan-persepsi-phdi-badung-gelar-orientasi-serati-banten

MANGUPURA, NusaBali
Guna menambah pengetahuan dan wawasan serta menyamakan persepsi para serati banten (pembuat banten) dalam melaksanakan upacara yadnya di masyarakat, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Badung menggelar Orientasi Serati Banten se-Badung di Kantor DPRD Badung, Puspem Badung, Sabtu (19/11).

Kegiatan orientasi serati banten diikuti perwakilan serati di tiap desa dan kelurahan. Acara yang berlangsung sehari tersebut dibuka Kadis Kebudayaan Badung yang diwakili Kabid Sejarah Ni Nyoman Indrawati didampingi Ketua PHDI Badung I Gede Rudia Adiputra. Hadir pula perwakilan dari Kemenag Badung I Gusti Agung Istri Agung, Komda Lansia Putu Eka Pertama, serta Ketua Widya Sabha Wayan Selat Wirata.

Dalam orientasi kali ini, PHDI Badung bekerja sama dengan lembaga kepemangkuan, Widya Sabha, Lembaga Lanjutusia Indonesia (LLI), WHDI dan Listibiya.

Ketua PHDI Badung I Gede Rudia Adiputra, mengatakan kegiatan orientasi serati banten diikuti perwakilan serati di tiap desa dan kelurahan di kabupaten Badung. Dalam orientasi ini, PHDI baru bisa memberikan arahan secara umum dan belum ke arah teknis. Untuk langkah awal, diberikan informasi secara umum agar terus dikembangkan dan disosialisasikan, sehingga para serati mengetahui apa yang harus dikerjakan dan tanggung jawab seorang serati dalam membina umat.

“Serati tidak hanya membuat banten, tapi punya tanggung jawab mau dibawa kemana umat Hindu ke depan. Lebih-lebih dalam membina generasi millenial sekarang ini, yang serba ingin cepat, efektif, praktis, ringan bahkan senang. Ini tugas kita bersama,” kata Rudia didampingi Koordinator Orientasi Luh Ernawati.

Sementara itu, Kadis Kebudayaan Badung yang diwakili Kabid Sejarah Ni Nyoman Indrawati, menyambut baik terlaksananya kegiatan Orientasi Serati Banten se-Badung yang digelar PHDI. “Melalui orientasi ini diharapkan dapat menyamakan persepsi para serati dalam melaksanakan upacara yadnya di masyarakat. Diharapkan pula dapat menambah pengetahuan serta wawasan serati sebagai panutan bagi umat,” ujarnya.

“Saat ini krama Hindu semakin kritis, banyak yang bertanya mengenai makna dari banten, sehingga serati harus dapat menjawab, memberi penjelasan makna dari upakara yang dibuat. Untuk itu kami harapkan para serati dapat meningkatkan pengetahuan agar dapat memberikan penjelasan apa yang menjadi pertanyaan umat, biar tidak mula keto,” tegas Indrawati. *ind

Komentar