nusabali

Kunjungan ke Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu Mencapai 4.000 Wisatawan per Hari

  • www.nusabali.com-kunjungan-ke-objek-wisata-kawasan-luar-pura-uluwatu-mencapai-4000-wisatawan-per-hari

MANGUPURA, NusaBali.com – Kunjungan wisatawan ke objek wisata kawasan luar Pura Uluwatu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan pengunjung itu terlihat sejak bulan Januari 2022, terutama sejak dibukanya kunjungan turis asing pada bulan Februari 2022 silam.

Fakta ini diungkapkan oleh Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana yang menyatakan semenjak kawasan objek wisata kawasan luar Pura Uluwatu ini dibuka sudah mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan dan tarikan kunjungan ke kawasan Uluwatu dengan rata-rata pengunjung 3.500 – 4.000 orang dalam sehari.

“Kalau sebelum pandemi itu, pada saat low season rata-rata 4.000-5.000 pengunjung, kalau pada saat middle season itu 5.000-6.000 pengunjung, dan pada saat high season bisa mencapai 8.000 lebih pengunjung,” ujar Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana, saat ditemui di ruang kerjanya di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung,  Sabtu (19/11/2022) siang.

Diakui ada penurunan kunjungan wisatawan saat gelaran KTT G20 pada tanggal 11-17 November lalu akibat program buka tutup lalu lintas, sehingga terdapat penurunan sebanyak 30 sampai 40 persen pengunjung. 

“Karena pelaksanaan event besar tersebut kita maklumi. Tetapi saat ini setelah KTT G20 mulai naik lagi ke angka 3.500 kunjungan dalam sehari. Saya optimis setelah pelaksanaan G20 ini akan semakin baik lagi tingkat kunjungan ke sini,” papar I Wayan Wijana.

Lebih lanjut, ditanya soal target pengunjung pada tahun 2022, I Wayan Wijana tidak dapat memprediksi bahkan menargetkan jumlah pengunjung sejak tahun 2021 akibat pandemi yang sempat melanda Pulau Bali. Namun pihaknya akan memikirkan prediksi tersebut setelah melihat gambaran tingkat pengunjung sampai akhir tahun 2022. 

Pada tahun 2021, walau objek wisata ini tutup pada bulan Agustus akibat kabar peningkatan Covid-19, total pengunjung pada tahun 2021 sebanyak 155.055 orang dengan rincian kunjungan wisatawan asing sebanyak 6.815 orang dan kunjungan wisatawan domestik 148.240 orang.

Dan jumlah ini mulai merangkak naik pada tahun 2022 terhitung sampai bulan September, total wisatawan pengunjung sebanyak 216.653 orang dengan rincian kunjungan wisatawan asing sebanyak 141.585 orang dan wisatawan domestik sebanyak 75.068 orang. Sehingga dari peningkatan ini kunjungan wisatawan dipercaya akan terus meningkat sampai akhir bulan Desember.

“Tahun 2021 pasca perubahan kunjungan masih biasa saja. Nanti akan kita review tingkat kunjungannya dan kita pasangkan target dari jumlah kunjungan saat ini sebanyak 10 persen. Tergantung juga situasi karena ada isu krisis global di tahun 2023, kita coba targetkan mungkin akan meningkat 10 persen dari tahun ini dan semoga akan tercapai,” jelasnya.

Gambaran secara umum, kunjungan di kawasan Uluwatu diperkirakan sebanyak 70 persen wisatawan mancanegara dan 30 persen domestik sejak tahun 2014. Saat ini turis yang berkunjung didominasi oleh turis asal Australia dan Eropa yang pada saat pandemi masih didominasi oleh turis asal China dan India. 

I Wayan Wijana pun mengatakan pada saat event G20, objek wisata luar Pura Uluwatu ini juga kedatangan tamu G20 seperti suami Presiden Komisi Eropa, Ursula Von Der Leyen, yakni,  Heiko Von Der Leyen hingga beberapa delegasi India yang juga datang untuk visit atau sekadar berkeliling di kawasan wisata Pura Luhur Uluwatu bahkan menonton tari kecak.

“Harapannya setelah kedatangan tamu dari delegasi G20, saya pikir ini akan sangat berpengaruh untuk impact pada market kita di tahun 2023 mendatang,” ujarnya.

Objek wisata luar Pura Uluwatu dengan luas 11 sampai 12 hektare, mata para pengunjung dimanjakan dengan panorama alamnya dengan hampir 70 persen zona hijau dan sisanya melihat pemandangan pura dan lautan lepas. 

Uniknya pada bulan Oktober hingga bulan November, pohon-pohon merak sudah mulai berbunga dan bunga-bunga berwarna merah mulai berguguran di sepanjang jalan. Apalagi, bunga merah yang tumbuh dengan lebat ini bisa dilihat mata dari kejauhan sehingga memberikan kesan lebih epik. 

Sebagai kawasan yang dikenal dengan julukan ‘The Five Wonderful of Beauties’, pengunjung dimanjakan dengan 5 hal yang menarik. Mulai dari panoramanya yang indah, sunset (matahari terbenam), kera-kera, pura, dan tak ketinggalan penampilan tari kecak dance setiap sore hari.

“Pada sore hari menjadi generator daya tarik wisatawan untuk bisa menonton tari kecak sekaligus melihat keindahan sunset, panorama laut, dan sebagainya. Jadi itu yang kita unggulkan di sini bahwa tari kecak menjadi generator utama,” tandas I Wayan Jana.

I Wayan Jana pun optimis dan berharap pada tahun 2023 yang digadang-gadang akan mengalami tekanan krisis global tidak terlalu tinggi dan perekonomian Bali tidak merosot kembali. 

“Semoga setelah gelaran KTT G20 di Bali akan memberikan Impact pada event-event yang lainnya di tahun 2023 sehingga dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Bali,” tutup I Wayan Jana. *ris 



 
 
 
 



Komentar